Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2025

SOP Jadwal Perawatan Pemupukan dan Pengendalian OPT Tanaman Cabe

 Tanaman cabe atau cabai termasuk tanaman hortikultura yang membutuhkan penanganan intensif dalam perawatannya, agar mendapatkan hasil maksimal sesuai yang diinginkan. Idealnya atau pada umumnya tanaman cabe pada usia 40 Hari Setelah Tanam (HST) akan mulai berbunga dan menunjukkan bakal buahnya, perawatan pada masa vegetatif sangat penting untuk menghasilkan tanaman yang memiliki produktivitas tinggi.  Kerap sekali kita menemukan tanaman cabe yang mengalami kerdil, keriting, busuk batang, busuk akar dan busuk buah. Namun hal itu dapat diatasi atau dicegah bila kita menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam budidaya tanaman cabe, sehingga dibutuhkan sebuah jadwal tetap dalam perawatan seperti jadwal pemupukan, jadwal pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan lain-lain. Merangkum dari berbagai literasi dan pengalaman dalam Budidaya Tanaman Cabe, berikut ini kami rilis SOP Jadwal Perawatan Pemupukan dan Pengendalian OPT pada Tanaman Cabe: Persiapan lahan Pada...

Kelapa Segar Riau Siap Banjiri Pasar Tiongkok dengan Protokol Ekspor

Jakarta – Buah kelapa muda segar asal wilayah Indragiri Hilir, Riau, siap membanjiri pasar Tiongkok pasca penandatanganan protokol ekspor buah kelapa segar dua bulan silam. Hal ini terungkap di sela-sela pelaksanaan bimbingan teknis perkarantinaan tumbuhan yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, Badan Karantina Indonesia, di Desa Sungai Rukam, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau (24/01).     Bertempat di kantor desa Sungai Rukam, tim Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, menerjang banjir untuk hadir langsung membimbing petani cara mitigasi risiko pada buah kelapa segar yang akan diekspor, mulai dari panen hingga pengiriman buah kelapa segar dari wilayah Riau ke DKI Jakarta sebagai tempat pengeluaran ekspor. Bimbingan juga dilakukan sebagai upaya mempersiapkan kebun yang akan diaudit oleh General Aministration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) selaku NPPO negara Tiongkok pada Bulan Februari 2025 mendatang.  "Audit ini perm...

Karantina Kepri Bersama BKSDA Selamatkan 1.200 Lonchura Sp. (Pipit)

Batam (29/01) - Sebanyak 1.200 ekor Burung Pipit (Lonchura sp.) Yang merupakan hasil tahanan Karantina Kepuluauan Riau (Kepri) dilepasliarkan ke alam, tepatnya di Konservasi Alam Muka Kuning Batam Kepala Karantina Kepri, Herwintarti menjelaskan bahwa burung pipit ini masuk ke Batam melalui Pelabuhan Telaga Punggur dari Kuala Tungkal Jambi, tanpa disertai Sertifikat Kesehatan (KH2) dari asal.  "Setiap lalu lintas komoditas hewan, ikan dan tumbuhan harus dilaporkan kepada pejabat karantina dai daerah asal untuk dipastikan kesehatannya sebelum dilalulintaskan", tutur Herwintarti. Beliau juga menjelaskan bahwa burung tersebut telah diperiksa kesehatannya oleh Karantina Kepri dan hasil uji laboratorium menunjukkan hasil negatif flu burung (Avian Influenza) dan diserahkan kepada Konservasi Sumber Daya Alam untuk dilepasliarkan. "Kami mendukung kearifan lokal, tetapi penting untuk mematuhi aturan demi keamanan bersama", jelas Herwintarti.

Waspada Penyebaran PMK, Karantina Kepri Ngosip Bersama

Sebagai upaya antisipasi akan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kepulauan Riau, Karantina Kepulauan Riau (Kepri) gelar Ngosip (Ngobrol Seputar Informasi Perkarantinaan) untuk sosialisasi Surat Edaran Kepala Badan Karantina Indonesia No. 38 Tahun 2025 sekaligus Mitigasi Risiko Penyebaran Penyakit PMK bertempat di aula rapat Kantor Satuan Pelayanan Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang. Selasa (21/1). "Melalui forum ini tentunya Karantina Kepri bersama entitas yang ada di wilayah Kepri dapat bersinergi, berkolaborasi melindungi Kepri dari penyebaran PMK yang semakin meluas," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri dalam sambutannya. Dengan tindakan karantina yang tepat sesuai SOP Badan Karantina Indonesia (Barantin), dengan menerapkan sistem biosecurity, biosafety, biodefense dan biodiversity serta traceability Karantina Kepri optimis dapat mengendalikan penyebaran PMK dan Kembali menghijaukan zona bebas PMK untuk seluruh wilayah Kepri. Ana Dela, Ketu...

Karantina Periksa Ekspor Kerapu ke Hongkong

Petugas Karantina Kepulauan Riau, Satuan Pelayanan Kijang melakukan pemeriksaan ekspor ikan kerapu hidup yang akan dikirim ke Hongkong. Pemeriksaan yang dilakukan petugas sesuai biosekuriti untuk memastikan ikan yang dikirim sesuai dan sehat, Selasa (14/01). Pemeriksaan dan pengawasan dilakukan sebagai upaya mencegah tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan Karantina antar negara, sekaligus sebagai upaya menjaga sumber daya perikanan, khususnya ikan yang dilindungi. Petugas secara cermat melakukan pemeriksaan terhadap palka kapal, mengamati jenis, jumlah dan volume ikan yang diangkut ke dalam kapal. Sesuai permohonan yang disampaikan secara online melalui aplikasi Best Trust, ekspor kerapu hidup tersebut meliputi jenis: kerapu centang 1,985 ekor, kerapu cantik 921 ekor, kerapu lumpur 1.034 ekor dan kerapu sunu 1.388 ekor. Seluruh ikan kerapu hidup tersebut diangkut menggunakan MV. Cheung Kam Wah di dalam palka.  Karantina Kepri mencatat nilai ekspor ikan kerapu hidup tersebut adalah seki...

Tidak Semua Madu Klanceng Rasanya Asam, ini Penjelasannya

 Bintan - Madu merupakan cairan manis yang dihasilkan lebah dari nektar bunga dan nektar tumbuhan alami. Madu Klanceng, di beberapa daerah memiliki nama atau sebutan  yang berbeda-beda, misalnya di daerah Kalimantan, Malaysia, Kepulauan Riau dan Melayu menyebut madu tersebut adalah MADU KELULUT , sementara di Aceh orang menyebut madu tersebut adalah MADU LINOT, sedangkan orang Sumatera Barat atau Padang menyebutnya MADU GALO-GALO. Tidak Semua Madu Klanceng Rasanya Asam Jika anda pernah merasakan madu klanceng rasanya asam/asem, hal itu juga tidak berarti bahwa madu tersebut adalah madu basi, namun proses fermentasi secara alami yang terjadi pada madu memang menyebabkan rasa asam pada madu tersebut. Padahal, secara harfiah dan secara pengertian pada SNI madu, dijelaskan bahwa madu adalah cairan manis, sehingga madu yang terlalu asam atau melewati batas ambang keasaman, kualitas madu tersebut dianggap kurang baik.  "Beberapa kasus atau kejadian pas panen, madu terkadang mem...

Pastikan Sehat, Karantina Periksa Sapi Asal Lampung

Bintan - PetugasKarantina Satuan Pelayanan Tanjung Uban, Karantina Kepulauan Riau melakukan pemeriksaan pemasukan 20 ekor sapi asal Propinsi Lampung. Sapi dengan jenis sapi bali tersebut tiba di Pelabuhan ASDP Tanjung Uban, Selasa sore (07/01), pada pagi harinya Rabu (08/01), Petugas Karantina melakukan pengambilan sampel darah sapi di kandang pemilik, di Kota Tanjungpinang. Petugas Karantina melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel darah, untuk memastikan hewan tersebut dalam keadaan sehat sebelum dipelihara maupun disembelih oleh pemiliknya. Sampel darah yang telah diambil akan dilakukan uji Rose Bengal Test (RBT) di Laboratorium Karantina Kepri di Tanjungpinang. Kewaspadaan terhadap masuk/keluar dan menyebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) merupakan tanggung jawab bersama, sehingga setiap lalu lintas media pembawa HPHK, HPIK, OPTK wajib dilengkapi dengan sertifikat kesehatan, melalui ...

RSJKO EHD Tanjung Uban Layani Medical Check Up Bagi PPPK

Bntan - Surat Keterangan Sehat merupakan salah satu persyaratan administrasi yang harus disiapkan oleh Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah lolos ujian seleksi PPPK. Untuk mendapatkan Suket Sehat tersebut, Calon PPPK harus menjalani Medical Check Up (MCU). Tes ini merupakan bagian dari persyaratan penting dalam proses seleksi PPPK. “Tes kesehatan bagi peserta seleksi P3K sudah dimulai sejak kemarin,” ujar Riska Nova Pratiwi, Psikolog Klinis RSJKO EHD Kepri, Jumat (03/01/2025). Riska menjelaskan pihak rumah sakit menggunakan instrumen Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) untuk mengevaluasi kondisi kejiwaan peserta. Seluruh jawaban peserta yang dikerjakan secara online akan langsung terintegrasi ke dalam sistem untuk penilaian. Dari hasil pemeriksaan ini, peserta akan memperoleh sejumlah dokumen penting, termasuk surat keterangan kesehatan jasmani, rohani, serta bebas narkoba. Dokumen ini menjadi salah satu syarat administrasi yang wajib dipenu...