Jakarta – Buah kelapa muda segar asal wilayah Indragiri Hilir, Riau, siap membanjiri pasar Tiongkok pasca penandatanganan protokol ekspor buah kelapa segar dua bulan silam. Hal ini terungkap di sela-sela pelaksanaan bimbingan teknis perkarantinaan tumbuhan yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, Badan Karantina Indonesia, di Desa Sungai Rukam, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau (24/01).
Bertempat di kantor desa Sungai Rukam, tim Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, menerjang banjir untuk hadir langsung membimbing petani cara mitigasi risiko pada buah kelapa segar yang akan diekspor, mulai dari panen hingga pengiriman buah kelapa segar dari wilayah Riau ke DKI Jakarta sebagai tempat pengeluaran ekspor. Bimbingan juga dilakukan sebagai upaya mempersiapkan kebun yang akan diaudit oleh General Aministration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) selaku NPPO negara Tiongkok pada Bulan Februari 2025 mendatang.
"Audit ini permintaan GACC dan sudah sesuai ketentuan Protokol, bahwa audit kesiapan ekspor dapat dilakukan sebelum ekspor pertama dilakukan" jelas Aulia Nusantara, Ketua Tim Kerja Ketelusuran pada Deputi Bidang Karantina Tumbuhan.
Pada kesempatan yang sama hadir pula pewakilan dari Balai Karantina Hewan, ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Riau, Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir, perwakilan dari asosiasi petani kelapa, dan perangkat desa setempat.
Para petani kelapa dari puluhan kelompok tani di wilayah Indragiri Hilir tampak antusias mendengarkan uraian mengenai tahap mitigasi risiko sejak dari panen, penanganan pascapanen, dan pengiriman kelapa segar dari wilayah Riau. Pemaparan juga menyinggung mengenai sejumlah Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menjadi perhatian Tiongkok untuk dicegah penyebarannya dari Indonesia, serta sejumlah dokumen yang harus disiapkan menjelang audit kebun oleh GACC.
Dalam kesempatan tersebut, BKHIT Riau juga menegaskan dukungannya terhadap ekspor buah kelapa segar dari wilayah Indragiri Hilir. “BKHIT Riau siap berkomitmen untuk turut memastikan kesehatan buah kelapa segar yang dikirim dari wilayah Indragiri Hilir sekaligus untuk mendukung aspek ketertelusuran buah kelapa segar yang akan diekspor ke Tiongkok melalui Jakarta”, ujar Surya Dharma selaku Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan BKHIT Riau.
Setelah pemaparan dan diskusi, tim Deputi Bidang Karantina Tumbuhan juga berkesempatan mengunjungi kebun kelapa untuk melihat simulasi pemanenan buah kelapa sampai dengan pengangkutan ke alat angkut.
Aprida Cristin, selaku Direktur Manajemen Risiko Karantina Tumbuhan, saat ditemui secara terpisah, menegaskan pentingnya kesiapan petani dan seluruh stakeholder dalam menghadapi audit GACC bulan depan. Aprida berharap ekspor buah kelapa dari Indonesia dapat segera terwujud setelah Tiongkok membuka pintu yang lebar untuk masuknya kelapa segar asal Indonesia. “Mudah-mudahan Indonesia dapat melalui proses audit dengan lancar dan menunjukkan bahwa mitigasi risiko tersebarnya OPT telah dilakukan dengan baik sejak dari kebun hingga tahap pengiriman ekspor”, ucap Aprida.
#DeputiBidangKarantinaTumbuhan
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita