Potensi Sumber Daya Alam (SDA) kelautan yakni rumput laut (rengkam) / (Sargassum sp. - red) Kepulauan Riau (Kepri) menorehkan cerita luar biasa setelah berhasil menembus pasar China dengan di ekspor sebesar 72,9 ton atau senilai 274 juta rupiah. Rengkam telah dikenal masyarakat sebagai bahan kompos yang baik untuk tanaman sejak 4 tahun terakhir, hal ini sesuai dengan banyaknya permintaan rengkam yang menjadi pendapatan lain bagi nelayan atau masyarakat pesisir.
![]() |
Petugas periksa ekspor rumput laut rengkam |
Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melalui Pos Pelayanan (Pospel) Batu Ampar memfasilitasi ekspor rumput laut dengan melakukan sejumlah pemeriksaan dan sertifikasi (21/07/2025).
Kepala Karantina Kepri Herwintarti mengatakan China merupakan salah satu negara yang membutuhkan rumput laut untuk kebutuhan industrinya kemudian tidak mudah untuk menembus pasar China.
“Luar biasa potensi sumber daya alam Batam. Sebagai daerah Kepulauan, dengan ribuan pulau yang ada, menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembangnya rumput laut. Karantina Kepri akan memfasilitasi dan memberikan jaminan kesehatan dengan diterbitkan Phytosanitary Certificate(KT-1)” ungkap Herwintarti dalam keterangannya.
Sesuai Pasal 37 UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, pemeriksaan pertama yaitu pemeriksaan administratif dan kesesuaian dokumen, dengan melihat invoice dan packing list. Hal ini untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran, dan keabsahan dokumen persyaratan.
Kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dan visual. Pada tahap ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta mengetahui kondisi fisik media pembawa.
Setelah semua tahapan pemeriksaan dilalui, dengan tidak menemukan adanya hama dan penyakit Karantina, maka rumput laut yang dikemas dalam 2646 bag dengan dimuat dalam 4 kontainer dapat berlayar ke China.
Manfaat Rumput Laut Rengkam Bagi Tanaman
"Rumput laut rengam, diketahui memiliki kandungan hormon pemacu tumbuh (HPT), di antaranya sitokinin, auksin dan giberelin. Zat tumbuh ini bisa merangsang pertumbuhan pada tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh, berbuah atau berbunga lebih besar, lebih banyak dan lebih cepat, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan hasil produksi tanaman pertanian dan hortikultura," beber peneliti dari Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, Bakti Berlyanto Sedayu.
Pupuk granul yang diberi nama “Rulabur” (Rumput Laut Penyubur) ini telah diujicobakan meskipun masih dalam skala kecil. “Kita menggunakan tanaman terong untuk pengujian ini. Setidaknya ada 3 tanaman terong yang diberi pupuk NPK, Pupuk Kandang dan Rulabur. Hasilnya, tanaman yang diberikan pupuk rumput laut jauh lebih subur daripada pupuk jenis lain,” tuturnya.
Pupuk rulabur tersebut telah memenuhi syarat Peraturan No 70/Permentan/SR/140/10/2011, antara lain C-Organic, Kadar Hara Makro (Nitrogen (N), P2O5, K2O, dan unsur mikro Fe, Manganese (Mn) dan Zinc (Zn).
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita