Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2024

​Jamin Sehat, Karantina Fasilitasi Ekspor Ayam Hidup ke Singapura

Tanjungpinang - Karantina Kepulauan Riau kembali fasilitasi ekspor perdagangan ayam hidup ke Singapura. Petugas Karantina memastikan ekspor ayam berjalan lancar dengan memberi jaminan kesehatan, terhadap 8.424 ekor ayam yang dikirim dengan dua kontainer, melalui Pelabuhan Internasional Sri Payung Batu Enam (27/09). Sebelum keberangkatan ekspor ayam ini, Petugas Karantina telah memastikan bahwa eksportir telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi. Petugas Karantina juga memastikan kesehatan ayam dengan melakukan uji PCR Avian influenza (AI), setelah dipastikan sehat maka terbitlah Sertifikat Kesehatan. "Karantina telah ambil sampel darah dan melakukan uji PCR AI, sebagai salah satu persyaratan ekspor adalah ayam bebas dari AI," ujar Harnengsih, selaku Dokter Hewan Karantina. Eksportir ayam hidup kali ini adalah dari PT IAN yang tak lain adalah, anak perusahaan dari PT Japfa. Pihak perusahaan telah memastikan bahwa ayam yang diekspor, sesuai permintaan negara tujuan dan ti...

Pantau Sebaran Penyakit Hewan, Karantina Ambil Sampel Darah Ternak

Btam - Sebagai upaya melindungi negeri dari masuk/tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) di wilayah Kepri. Tim karantina hewan Karantina Kepri laksanakan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Tahun 2024. Kegiatan pemantauan baru berjalan di 3 lokus, yaitu Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Bintan serta Tanjungbatu dan dilanjutkan kegiatan pengambilan sampel di kota Batam dan Kabupaten Lingga. Dengan target pemantauan penyebaran _HPHK Bovine Viral Diarrhea_(BVD) di wilayah Kepri. "Kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK dilakukan oleh tim KH Karantina Kepri. Kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya kami dalam menjaga Kepri dari ancaman HPHK (BVD) karena wilayah Kepri yang berbatasan dengan negara luar merupakan pemasukan sapi yang intensitasnya tinggi," ujar Herwintarti selaku Kepala Karantina Kepri Tim terdiri dari Dokter Hewan Karantina dan Paramedik Karantina Hewan dengan bekerja sama pihak otoritas veteriner di wilayah Kepri, kegiatan pemantauan ini dengan mengambil sampe...

​Karantina Awasi Ekspor Kerapu ke Hongkong

Bintan - Ikan kerapu merupakan salah satu Media Pembawa Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK). Petugas Karantina pada Satuan Pelayanan Kijang, Karantina Kepri melakukan pengawasan ekspor ikan kerapu hidup tujuan Hongkong sebanyak 3.000 ekor dengan nilai ekonomi 279 juta rupiah (23/09). "Live seafood adalah makanan favorit disana" ujar Rio selaku eksportir. Petugas Karantina dalam pengawasan ekspor kerapu bersinergi dengan petugas dari Balai Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kepri. Petugas melakukan pengawasan bersama dengan tetap melaksanakan fungsinya masing-masing, tujuan dilakukan pengawasan adalah untuk memastikan ikan yang dikirim sesuai dengan permohonan yang diajukan, sehat dan tidak termasuk ikan yang dilindungi. "kami pastikan ikan yang dikirim sehat dan bukan satwa yang dilindungi," ujar Catur Ari Setiadi, Petugas Karantina yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan. Dari hasil pengawasan diketahui, ikan kerapu yang diekspor adalah jenis cantang 1...

​Dukung Hilirisasi, Karantina Hadiri Pembangunan Industri Pengolah Ikan

Bintan - Industri pengolahan ikan sangat potensial untuk dikembangkan di Kepulauan Riau, berbagai jenis produk hasil olahan ikan sangat diminati masyarakat, sehingga PT BIG membangun industrinya. Sebagai tanda dimulainya pembangunan, Karantina Kepri hadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan dan cold storage di Bintan Timur, sebagai dukungan Karantina dalam program hilirisasi komoditas perikanan (25/09). Mewakili Kepala Karantina Kepri, Catur Ari Setiadi dan Indah Sri Ulina menyaksikan pemasangan batu pertama, dimulainya pembangunan pabrik. Hasil olahan ikan dari pabrik ini rencananya untuk penuhi kebutuhan daging ikan fillet dalam negeri dan luar negeri. Bahan baku untuk industri pengolahan ikan akan diambil dari hasil laut di sekitar Kepri, yaitu dari jenis ikan Demersal dan Pelagis. Olahan ikan ini diminati Singapura, Malaysia, China sampai Amerika, sesuai penuturan Dinaria dari PT BIG. Sebagaimana harapan pemerintah bahwa hilirisasi industri pengolahan sangat ...

Karantina Petakan Jenis Ikan Invasif, Seperti Arapaima

Kegiatan Pemetaan Sebaran Jenis Ikan Bersifat Invasif (JABI) di Kota Pagar Alam dan Kota Lubuk Linggau melibatkan Dinas Perikanan terkait, serta penyuluh perikanan setempat. Pemetaan JABI dilakukan dengan meninjau secara langsung toko Ikan Hias yang ada di Kota Pagar Alam dan Lubuk Linggau. Kegiatan dimulai dengan melakukan wawancara kepada penjual, mendata dan meniventarisir jenis-jenis ikan invasif, menelusuri asal usul ikan tersebut, serta melakukan sosialisasi kepada penjual ikan terkait jenis-jenis ikan invasive yang dilarang ataupun ikan berbahaya yang dapat mengancam kelestarian keanekaragaman hayati ikan asli Indonesia. Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pada Pemetaan Sebaran JABI ini ditemukan 3 jenis Jenis ikan invasif di Pagar Alam yaitu Ikan Aligator gar, Piranha, dan Sapu-sapu sedangkan di Lubuk Linggau ditemukan sebanyak 5 jenis ikan invasif yaitu ikan Red Devil, Aligator gar, Chana argus, Gold Saum, dan Sapu-sapu. Dalam kesempatan berbeda Kostan Manalu sampai...