Skip to main content

​Jamin Sehat, Karantina Fasilitasi Ekspor Ayam Hidup ke Singapura

Tanjungpinang - Karantina Kepulauan Riau kembali fasilitasi ekspor perdagangan ayam hidup ke Singapura. Petugas Karantina memastikan ekspor ayam berjalan lancar dengan memberi jaminan kesehatan, terhadap 8.424 ekor ayam yang dikirim dengan dua kontainer, melalui Pelabuhan Internasional Sri Payung Batu Enam (27/09).


Sebelum keberangkatan ekspor ayam ini, Petugas Karantina telah memastikan bahwa eksportir telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi. Petugas Karantina juga memastikan kesehatan ayam dengan melakukan uji PCR Avian influenza (AI), setelah dipastikan sehat maka terbitlah Sertifikat Kesehatan.


"Karantina telah ambil sampel darah dan melakukan uji PCR AI, sebagai salah satu persyaratan ekspor adalah ayam bebas dari AI," ujar Harnengsih, selaku Dokter Hewan Karantina.


Eksportir ayam hidup kali ini adalah dari PT IAN yang tak lain adalah, anak perusahaan dari PT Japfa. Pihak perusahaan telah memastikan bahwa ayam yang diekspor, sesuai permintaan negara tujuan dan tidak menganggu kebutuhan pasar lokal.


Kegiatan ekspor ayam hidup ini dapat berjalan dengan baik berkat sinergi yang apik dari semua pihak, diantaranya adalah Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Bintan. PT IAN melakukan pembibitan dan pembesaran di Wilayah Kabupaten Bintan, sehingga supervisi dilakukan dari tingkat kabupaten hingga Provinsi.


Secara terpisah, Kepala Karantina Kepri, Herwintarti menyampaikan "Karantina selalu mendukung upaya pengusaha untuk bisa ekspor berbagai komoditas hewan, ikan maupun tumbuhan, sehingga fasilitas karpet merah kita berikan untuk eksportir," 


Layanan sertifikasi karantina dapat dilakukan dengan mudah melalui teknologi digital. Best Trust adalah layanan digital karantina untuk optimalisasi pengiriman barang yang terhubung dengan bea cukai dan NLE.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Prabowo Ajak Rakyat Tanam Cabe Minimal 5 Pot di Rumah

 Cabe atau Cabai merupakan komoditas seksi yang kerap menimbulkan inflasi di beberapa daerah, harga cabe pun kerap melambung tinggi karena pasokan atau stok yang sedikit di musim-musim tertentu. Untuk, itu, Prabowo Subianto mengajak rakyat untuk menanam cabe minimal 5 pot atau polibag di setiap rumah, agar cabe tidak mahal harganya. Gambar dari Goodnews Indonesia Menurutnya, masih banyak tanaman sayur dan buah yang bisa ditanam disekitar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, agar tidak semuanya harus beli, misalnya tomat dan timun yang mudah ditanam. Ternyata, usulan untuk menanam cabe dan sayuran lainnya di setiap rumah tersebut, pertama kali disampaikan oleh Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai upaya mendukung program pemerintah menuju Swasembada pangan. "Tadi Menko Pangan katakan, kalau satu keluarga punya lima pot cabai, harga cabai tidak akan pernah mahal lagi. Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri, mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri," ...

Lagi, Karantina Sertifikasi 1160 ekor Kerapu Tujuan Singapura

Bintan - Petugas Karantina Kepulauan Riau (Kepri) di Satuan Pelayanan Kijang kembali melakukan sertifikasi ekspor kerapu hidup tujuan Singapura. Ikan kerapu yang diekspor dengan kapal laut tersebut memiliki nilai ekonomi Rp54 juta (23/04). Petugas Periksa Ikan Kerapu yang akan dimuat ke dalam kapal "Karantina mendukung hilirisasi produk perikanan melalui layanan sertifikasi yang mudah dan cepat, karena Karantina Kepri telah menerapkan SSMQC," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Melalui SSMQC, eksportir dapat mengajukan permohonan karantina bersamaan dengan permohonan ekspor barang ke Beacukai. SSMQC akan mengirimkan data dan pemberitahuan ke aplikasi BestTrust (Karantina) dan Ceisa (Beacukai). Sesuai permohonan yang masuk pada sistem karantina (BestTrust), ekspor kerapu kali ini adalah dari jenis kerapu Tiger 1000 ekor, kerapu sunu 160 ekor yang diangkut dengan KM  Hellen. Sebelum diterbitkan sertifikat kesehatan dari Karantina, petugas Karantina terlebih dahulu melakuk...