Bintan - Industri pengolahan ikan sangat potensial untuk dikembangkan di Kepulauan Riau, berbagai jenis produk hasil olahan ikan sangat diminati masyarakat, sehingga PT BIG membangun industrinya. Sebagai tanda dimulainya pembangunan, Karantina Kepri hadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan dan cold storage di Bintan Timur, sebagai dukungan Karantina dalam program hilirisasi komoditas perikanan (25/09).
Mewakili Kepala Karantina Kepri, Catur Ari Setiadi dan Indah Sri Ulina menyaksikan pemasangan batu pertama, dimulainya pembangunan pabrik. Hasil olahan ikan dari pabrik ini rencananya untuk penuhi kebutuhan daging ikan fillet dalam negeri dan luar negeri.
Bahan baku untuk industri pengolahan ikan akan diambil dari hasil laut di sekitar Kepri, yaitu dari jenis ikan Demersal dan Pelagis. Olahan ikan ini diminati Singapura, Malaysia, China sampai Amerika, sesuai penuturan Dinaria dari PT BIG.
Sebagaimana harapan pemerintah bahwa hilirisasi industri pengolahan sangat penting dilakukan, agar semua produk mengalami peningkatan nilai, sehingga selain membuka lapangan pekerjaan, industrialisasi komoditas perikanan, peternakan maupun pertanian dapat meningkatkan devisa negara, apalagi orientasinya ekspor.
Secara terpisah, Kepala Karantina Kepri, Herwintarti menyampaikan "Karantina siap mendukung layanan sertifikasi ekspor produk hewan, ikan maupun tumbuhan. Untuk itu, Karantina selalu mendukung upaya peningkatan mutu ikan dengan pengolahan lebih dulu sebelum diekspor,"
Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang telah bersinergi dengan instansi terkait di Pelabuhan, siap mendukung percepatan ekspor dengan kesepakatan bersama dalam SSM QC Ekspor. Aplikasi digital Best Trust yang telah diluncurkan Barantin, akan semakin mempermudah eksportir atau pengguna jasa dalam mengajukan permohonan karantina.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita