Batam - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) terus meningkatkan kompetensi pegawainya dengan pelatihan. Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengujian penyakit pada bawang merah dan bawang putih, Karantina Kepri selenggarakan pelatihan deteksi Stemphylium visacarium dengan metode PCR (14/10).
Stemphylium visacarium merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) kategori A2 sesuai Keputusan Kepala Badan KarantinaIndonesia No. 571 tahun 2024, yaitu OPTK yang dilaporkan hanya ada di beberapa daerah di Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat. OPTK tersebut diketahui mampu menyerang berbagai komoditas strategis, seperti bawang merah, bawang putih, kedelai, asparagus dan tanaman hortikultura lainnya.
"Seluruh pegawai teknis Karantina Tumbuhan diharapkan mampu mendeteksi OPTK Stemphylium v. pada setiap media pembawa yang dilalulintaskan," ujar Hasim, Kepala Karantina Kepri.
Kerugian akibat serangan OPTK tersebut dapat menimbulkan kerusakan tanaman dari 20% - 90% tergantung komoditasnya, sehingga lalu lintas media pembawanya harus menjadi kewaspadaan dan dilakukan pengujian dengan tepat, cepat dan akurat.
Pelatihan griyaan deteksi Stemphylium v. diikuti oleh seluruh fungsional Karantina Tumbuhan, baik secara luring di Laboratorium Karantina Kepri maupun secara daring. Pelatihan griyaan menghadirkan narasumber dari Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BBUSKHIT).
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita