Bintan - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) di Satuan Pelayanan Kijang, melakukan fasilitasi ekspor komoditas perikanan hasil budidaya keramba laut dari Pulau Sirai. Karantina Kepri memfasilitasi ekspor ikan kerapu dengan mengeluarkan Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Ikan, sebagai jaminan Kesehatan dan keberterimaan komoditas yang diekspor (15/09).
"Hari ini menjadi momen yang sangat bersejarah dan membahagiakan. Setelah sempat terhenti, ekspor ikan kerapu ke Hongkong akhirnya dapat kembali terlaksana. Kembalinya ekspor ini tentu bukan sesuatu yang datang dengan mudah, melainkan hasil dari kerja sama, kerja keras, dan komitmen seluruh pihak, mulai dari pembudidaya, pelaku usaha, pemerintah daerah, hingga peran Badan Karantina Indonesia yang memastikan setiap komoditas perikanan yang dilalulintaskan sehat, berkualitas, dan memiliki daya saing tinggi," ujar Hasim, Kepala Karantina Kepri dalam sambutannya.Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan asal Kepri yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan kuat di pasar internasional, khususnya di Hongkong. Dengan terlaksananya kembali ekspor, hal ini tidak hanya membangkitkan kembali semangat para pembudidaya, tetapi juga memperkuat kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian daerah dan nasional. Kegiatan ekspor ini tentu akan memberikan dampak positif yang luas. Bagi daerah penghasil, ekspor kerapu mampu meningkatkan pendapatan pembudidaya, dan pelaku usaha. Lebih jauh lagi, kegiatan ini membuka lapangan kerja baru, memperkuat daya saing, dan menambah devisa bagi negara tentunya.
Sesuai Permohonan Tindakan Karantina (PTK) online yang diajukan oleh eksportir, ekspor ikan kerapu kali ini terdiri dari ikan kerapu cantang 1000 ekor, kerapu lumpur 1875 ekor, kerapu tiger 1250 kilogram, dengan nilai komoditas Rp350 juta. Petugas karantina telah melakukan serangkaian pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan laboratorium sebelum diterbitkan Sertifikat Kesehatan.
"kami berharap sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat terus ditingkatkan. Barantin akan senantiasa hadir sebagai mitra strategis untuk memastikan mutu dan keberlanjutan ekspor komoditas perikanan nasional maupun daerah," terangnya.
Melalui sistem Best Trust, Barantina mencatat negara tujuan ekspor ikan kerapu di Indonesia terdapat 58 negara tujuan, dengan frekuensi 23.631 kali dan nilai komoditasnya mencapai Rp3,03 Triliyun, sedangkan pada 2025 sampai dengan bulan juli Indonesia telah mengekspor ke 38 negara dengan total frekuensi 16.419 kali dan nilai komoditasnya Rp3,72 Triliyun.
Ekspor kerapu dari Kepri mencatatkan data yang menawan, pada tahun 2024 Kepri telah mengekspor kerapu sebanyak 2.736 kali, dengan volume 789,881 Kg dalam bentuk ikan segar beku dan 145.344 ekor ikan kerapu hidup, dengan nilai ekonomi Rp33,1 miliar. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Singapura, Malaysia dan Hongkong. Hongkong merupakan tujuan ekspor Utama ikan kerapu hidup dari Kepri, tercatat pada 2024 lalu lintas kerapu tujuan hongkong sebanyak 137 kali dengan volume 253.673 ekor, nilainya Rp19,7 miliar. Sedangkan pada tahun 2025 sampai dengan Juli tercatat sebanyak 49 kali, dengan volume 65.206 ekor, nilainya Rp5,6 miliar.
Gubernur Kepri, Anshar Ahmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kepri terdiri dari 2028 pulau dengan lautan yang lebih luas dari pada daratan, potensi perikanan laut dan hasil laut lainnya sangat besar, baik itu ikan hasil budidaya maupun ikan hasil tangkapan. Ekspor ini merupakan inovasi dalam mendukung program pemerintah pusat untuk pencapaian target ekspor perikanan nasional.
"Hubungan Indonesia dan China sangat baik, namun dukungan pemerintah cukup berperan besar dalam suksesnya ekspor hari ini," tuturnya.
Barantin berkomitmen untuk terus memberi kemudahan dan layanan prioritas bagi eksportir maupun calon eksportir, hal ini dilakukan untuk mensukseskan program asta cita yang dicanangkan oleh Prabowo, Presiden RI.
"Semoga ekspor ikan kerapu ke Hongkong hari ini berjalan lancar, membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelaku usaha, serta menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan ekspor komoditas perikanan asal Kepulauan Riau," tutup Hasim.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita