Skip to main content

Biochar, Kompos, Pupuk Kandang, Campuran media Penyubur Tanah

 Biochar adalah bahan padat sisa pembakaran bahan organik dari pembakaran yang tidak sempurna, bahan ini kaya akan karbon yang baik untuk memperbaiki struktur tanah dan menjadi tempat hidup berbagai jenis organisme tanah. Contoh bahan biochar yang dapat dijadikan penyubur atau penggembur tanah adalah sekam bakar, abu arang tempurung, abu arang kayu dan sisa pembakaran bahan organik lainnya.

Pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan arang, biochar bisa jadi arang yang sudah dihaluskan atau abu arang itu sendiri. Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan abu yang berwarna putih, sedangkan pembakaran yang tidak sempurna akan menghasilkan abu yang berwarna hitam. Bahan ini sangat cocok untuk menggemburkan tanah, terutama untuk daerah dengan tekstur tanah liat yang keras pada saat kering dan lengket pada saat musim hujan.

Perbedaan Tanah Setelah diolah


Kompos sudah sangat umum didengar oleh hampir semua kalangan petani, yaitu bahan organik yang telah lapuk baik dari sisa sampah dapur maupun pelapukan daun dan ranting di hutan. Kompos dapat dibuat dari kumpulan bahan organik yang difermentasi dengan organisme pengurai agar lebih cepat lapuk dan dapat digunakan sebagai media tanam.

Cara membuat kompos : Kumpulkan dan potong kecil-kecil bahan organik basah yang dicampur dengan bahan organik kering, misalnya: batang pisang  dicacah, serasah daun kering yang jatuh atau daun bambu, daun jati, kemudian dicampur secara merata, berikan bakteri pengurai atau mikroorganisme lokal (MOL) untuk mempercepat proses pelapukan bahan organik, kemudian masukkan ke dalam karung atau tutup dengan terpal. Setelah 2-3 bulan bahan tersebut dapat digunakan.

Pupuk Kandang yang digunakan untuk campuran media tanam adalah kotoran hewan yang telah disimpan lama atau difermentasi sehingga tidak lagi berbau dan tidak panas. 

Untuk menggemburkan tanah pekarangan atau lahan yang tandus dan keras, campurkan biochar, kompos dan pupuk kandang pada lahan. akan lebih mudah mencampurkan media pada lahan yang luas dapat digunakan mesin rotari.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...

Pengertian | Arti Kompetensi, Kapabilitas, Akseptabilitas dan Elektabilitas

Seperti pemilu tahun lalu, menjelang pemilu 2014 ini sebagai orang awam kita akan sering dibingungkan dengan munculnya istilah bahasa asing oleh para elite politik. Entah itu bertujuan agar kedengaran lebih keren atau memang tak bahasa lain yang lebih pas untuk pemaknaannya. Kali ini saya, melalui Antar Berita ingin menyampaikan pengertian tersebut agar kita semua memahaminya. entah anda gunakan atau tidak, setidaknya itulah artinya dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya menurut saya, entah pula oleh ahli bahasa. Inilah arti/pengeritan kompetensi, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas : Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan atau skill. Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titi...