Batam - Karantina Kepulauan Riau (Kepri) melalui Pos Pelayanan Pelabuhan Batu Ampar melakukan pemeriksaan ratusan ton komoditas perkebunan yang berasal dari Pantai Gading. Sesuai laporan pemilik, terdapat pemasukan biji kakao sebanyak 200 ton yang selanjutnya akan diolah menjadi lebih bernilai.
![]() |
Petugas Karantina Ambil Sampel Biji Kakao |
Serangga Distantiella theobromae merupakan hama yang menyebabkan kerugian cukup signifikan. Gangguan yang ditimbulkan meliputi kecatatan fisik, penurunan kualitas buah, dan kematian tanaman. Indonesia sebagai salah satu produsen coklat terbesar di dunia sangat khawatir apabila penyakit ini masuk ke dalam wilayah NKRI.
Karantina Kepri melakukan pemeriksaan administratif dan kesesuaian dokumen dan pemeriksaan kesehatan. Secara administratif biji kakao dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate (PC) dari negara asal, Bill of Loading (BL), Invoice, Fumigation Certificate, dan dokumen lainnya.
Kepala Karantina Kepri Herwintarti mengatakan Karantina ikut menjaga hasil petani dalam negeri melalui pengawasan dan pemeriksaan komoditas pertanian yang masuk ke Indonesia.
"Dengan SDM yang mumpuni dan fasilitas laboratorium yang memadai, Karantina Kepri siap memberikan jaminan kesehatan media pembawa yang masuk" tutup Herwintarti dalam keterangannya.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita