Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2024

Lewat Ngobras, Karantina Dorong Layanan Digital Yang Cermat

Batam - Melalui siaran pers Badan Karantina Indonesia, Nomor: 1011/R-Barantin/11.2024. Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) terus mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk menggunakan layanan digital karantina, yaitu Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology). Hal tersebut menurut Herwintarti, Kepala Karantina Kepri karena layanan karantina menjadi lebih Cepat, Responsif, Mudan, Akuntabel dan Transparan atau disingkat CERMAT. "Di Karantina Kepri sendiri pengguna Best Trus sudah 1.044 akun lebih, dan di tahun 2024 sampai saat ini kita sudah melakukan sertifikasi karantina sebanyak 21.500 lebih, ini kita dorong terus," ungkap Herwintarti di Batam (26/11). Dalam acara yang bertajuk ngobrol asyik atau disingkat Ngobras tersebut, Herwintarti menjelaskan bahwa selain permohonan karantina dapat dilakukan dari mana saja secara daring, Best Trust juga menyed...

Cara Tepat Kendalikan Lalat Buah

Bintan - Bactrocera sp. atau lalat buah merupakan serangga yang menjadi hama penting untuk diperhatikan bagi dunia pertanian. Kerusakan akibat serangan hama lalat buah bisa mencapai 90% disetiap pertanaman.  Lalat buah menyerang hampir seluruh jenis tanaman buah, sehingga pengendalian di lahan budidaya harus dilakukan secara terpadu. Bila pemusnahan tidak mungkin dilakukan maka pengendalian terpadu adalah solusinya. Metode ini telah diterapkan di lokasi yang ditabami cabe dan ada tanaman jambu (Guava sp.). 1. Pemasangan Perangkap  Penggunaan perangkap dengan zat feromon kerap sekali menimbulkan masalah bila tidak dilakukan secara berkelanjutan dan luas, resikonya adalah semakin banyaknya Lalat buah yang datang ke lokasi tersebut karena feromon. (not recommended). 2. Usir dengan bahan berbau menyengat  Lalat buah tidak menyukai sesuatu yang berbau menyengat, sehingga ini bisa jadi solusi untuk mengusir dari lahan pertanian. Adapun yang bisa digunakan adalah melakukan penga...

Pertama Kalinya, Barantin Sertifikasi Ekspor Kelapa Parut Kering Ke Yordania

Bintan - Sesuai s iaran Pers Badan Karantina Indonesia Nomor : 0611/R-Barantin/11.2024. Badan K arantina Indonesia (Barantin)  melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau  untuk pertama kalinya melakukan sertifikasi atau fasilitasi ekspor kelapa parut kering (Low Fat Dessicated Coconut) di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban sebanyak           19 ton tujuan Yordania, (20/11). Kelapa Parut kering  Kelapa Parut Kering dengan nilai ekonomis Rp. 340 juta yang dikirim  eksportir  PT BOF,  sebelum diberangkatkan ke Yordania telah dilakukan serangkaian tindakan karantina,” ungkap Herwintarti, Kepala Karantina Kepulauan Riau  melalui keterangan persnya, hari Jumat 22 November 2024. Menurut  Herwintarti tindakan karantina dilakukan untuk memastikan bahwa komoditas yang dikirim sesuai dengan persyaratan negara tujuan sehingga  sehat dan aman sampai di negara tujuan. “Setelah dilakukan tindakan karant...

Goool Perdana, LFDC Jebol Pasar Yordania

Bintan - Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi seakan memberi semangat seluruh elemen masyarakat Indonesia, termasuk ekspor komoditas pertanian. Melalui PT BOF, untuk pertama kali Low Fat Dessicated Coconut (LFDC) atau kelapa parut kering dari pabrik pengolahan kelapa di Bintan, Kepulauan Riau berhasil menjebol pasar negara tetangga Arab Saudi yaitu Yordania. "Benar pak, ini adalah ekspor perdana kita ke Yordania," ujar Alfiyah, staf shipping. Petugas Cek Kontainer  Menindaklanjuti permohonan tindakan karantina (PTK) yang diajukan oleh PT BOF, Petugas Karantina dari Karantina Kepulauan Riau di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban, melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum komoditas hasil olahan kelapa tersebut dimuat dan dikirim menggunakan kontainer. Ekspor kelapa parut kering dari Kawasan Industri Bintan tersebut rencananya akan berangkat melalui Pelabuhan Bandar Seri Udana Lobam yang ada di kawasan industri tersebut, Rabu (20/11/2024). Pemeriksaan karantina bertuju...

Karantina Kepri Dukung Ketahanan Pangan Dengan FGD SBW

Batam – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) gelar acara kelompok diskusi terarah (FGD) bertemakan Dialog Interaktif “Perkuat Strategi Hilirisasi dan Peluang Pasar Ekspor SBW Dalam Mendukung Ketahanan Pangan” bertempat di Ballroom Hotel Santika, Rabu, 13 November 2024. Herwin, Kepala Karantina Kepri Sarang burung walet (SBW) yang dikenal dengan sebutan emas putih menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Kepulauan Riau (Kepri) dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Potensi SBW di pasar ekspor pun masih sangat terbuka. Dengan terus meningkatnya permintaan pasar dunia, sehingga perlu jaminan kualitas akan komoditas tersebut. Herwintarti, Kepala Karantina Kepri mengatakan FGD ini menjadi wujud konsistensi Karantina Kepri dalam mendorong dan kawal mitra karantina untuk terus melakukan ekspor SBW ke berbagai negara. Dari data sertifikasi karantina, Januari sampai Agustus ekspor SBW dari Kepri sebanyak 2.350 kilogram atau senilai 32,9 miliar," ungkap ...

Capek dengan Pajak, UD Pramono Pilih Tutup Usahanya

Berikut ini adalah pengakuan ​Pemilik UD Pramono Boyolali, yakni Pramono mengaku pilih menutup usahanya karena sudah tak sanggup kegiatan ekonominya. Pramono, Pemilik UD Pramono Namun demikian, dia tidak menyalahkan kantor pajak yang membekukan rekeningnya. "Aku sudah tidak sanggup," ujar pengepul susu sapi di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Selasa (29/10/2024). Akibatnya, uang miliknya sebesar Rp 670 juta di rekening salah satu bank milik BUMN pun tak bisa dicairkan. Padahal, sebagian dari uang itu milik 1.300 peternak sapi perah yang menjadi mitranya. Ribuan peternak itu tersebar di lima kecamatan di Boyolali dan satu kecamatan di Klaten. Nasib peternak pun terancam terpuruk. Selama ini, UD Pramono tak hanya membeli susu dengan harga paling tinggi, namun juga dinilai paling konsisten. Bahkan, susu dari sapi yang sakit tetap mau dibeli, meskipun akhirnya harus dibuang. Pramono juga mengaku tak pernah membebankan kepada peternak, jika susu yang akan disetorkan ...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...