Skip to main content

Mengenal Jamur/Cendawan Trichoderma harzianum, Jamur Antagonis Patogen Tanaman

 Dalam dunia pertanian organik penggunaan agensi hayati atau biofungisida sudah tidak asing lagi. Namun bagi saya yang baru saja menekuni dan menikmati untuk terjun lagi di dunia pertanian, hal ini tentu hal baru dan sangat menarik untuk ditekuni dan dituliskan. Kali ini, saya ingin mengenal lebih jauh tentang jamur/cendawan Trichoderma harzianum, dimana cendawan ini dikenal baik sebagai dekomposer atau pengurai bahan organik dan sebagaai lawan dari dari mikroba patogen yang disebabkan oleh jamur. 

Patogen jamur yang umumnya menyerang tanaman adalah jenis dari Fusarium, Antraknosa dan Phytophthora. Ketiga patogen tersebut sangat meresahkan petani karena dapat merugikan pertanian hingga 90% apabila tidak dilakukan pengendalian dengan cepat. Fusarium dikenal juga sebagai serangan jamur yang menyebabkan busuk akar, layu fusarium. Sedangkan Phytophthora dikenal juga sebagai penyakit busuk batang, mati pucuk, layu pucuk karena dominan menyerang batang tanaman terutama jenis cabe dan family nya. Untuk Antraknosa dikenal juga dengan bercak daun, bercak buah atau patek pada tanaman cabe.

Pengendalian jamur patogen dengan pestisida secara terus menerus terbukti dapat menimbulkan kerugian dalam jangka panjang, terutama apabila penggunaan dengan dosis yang terus ditingkatkan dosisnya. 

Trichoderma harzianum yang memiliki sifat antagonis atau melawan jamur patogen seperti tersebut diatas dapat dijadikan sebagai agensi hayati atau agen hidup yang digunakan untuk mengendalikan Fusarium, Antraknosa dan Phytopthora. Agensi hayati dikenal juga dengan biofungisida.

Bagaimana cara mendapatkan Trichoderma

Cendawan Trichoderma sebenarnya tersedia secara bebas di tanah dan alam, namun dalam jumlah yang sedikit sehingga perlu dilakukan penambahan dalam jumlah yang besar agar mampu berperang melawan jamur patogen. Untuk memperbanyak dan memastikan spesies Trichoderma harzianum anda bisa  mendapatkannya dengan membeli isolat yang terverifikasi oleh otoritas pertanian, selanjutnya diperbanyak sendiri sesuai tutorial, yaitu dengan menggunakan media dedak, nasi setengah matang atau kentang.

Sebagaimana dikutip dari Website Disparta Kulonprogo, ini adalah tentang Trichoderma Harzianum

Jamur Trichoderma harzianum merupakan jamur antagonis yang dapat menekan serangan jamur pathogen pada tanaman. Perbanyakan jamur Trichoderma Harzianum untuk aplikasi dalam jumlah banyak memerlukan media yang murah dan mudah didapatkan, salah satunya dengan media dedak. Jamur Trichoderma adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rhizoctonia solani.

Berikut ini adalah tabel daftar spesies Trichoderma yang dapat diterapkan pada tanaman


Pada budidaya tanaman cabe, terbukti penggunakan Trichoderma sebagai agensi hayati dapat meningkatkan kualitas tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman sehingga tanaman cabe menjadi tahan fusarium, phytophtora dan antraknosa, efek akhirnya tanaman menjadi subur dan produksi stabil.

Jamur fusarium sampai saat ini belum bisa dikendalikan secara efektif dengan bahan aktif fungisida apapun.  Namun dengan menggunakan agens hayati Trichiderma perkembangbiakan dan penyebarannya dapat dihambat.  Selain sebagai salah satu Agens Hayati yang dapat diandalkan untuk mengendalikan OPT sekaligus untuk meningkatkan produktifitas tanaman.  Spesies cendawan ini merupakan satu jenis jamur patogenik atau dapat membunuh jamur lain.  Cara kerjanya adalah spora Trichoderma menempel pada badan jamur lain kemudian membentuk hifa (benang spora) yang akan mengikat dan menggulung jamur lain hingga jamur tersebut mati.

Trichoderma adalah cendawan tular tanah yang hidup dan dapat bertahan di dalam tanah, sehingga aplikasi yang tepat adalah dengan mengocor, menabur atau disemprotkan pada tanah. Trichoderma mampu bertahan dalam kondisi yang optimal sampai 12 bulan di dalam tanah. Sehingga stop penggunaan fungisida yang diaplikasikan pada tanah. 


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...