Metode pengolahan lahan, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan pengolahan lahan:
1. Jika kita mulai menanam dibulan 3 sampai akhir bulan 5 maka boleh menggunakan pupuk kandang dengan syarat pupuk kandang sudah difermentasi minimal selama 14 hari dengan decomposer + agen hayati (Thricoderma dan Gliocladium), manfaatnya agar pupuk kandang terurai sempurna dan matang sehingga unsur hara yang terkandung didalam pupuk kandang siap untuk diserap oleh akar tanaman
2. Jika kita menanam dari bulan 6 sampai akhir bulan 2 maka lebih baik menggunakan kompos yang sudah ditambah dengan agen hayati Thricoderma dan Gliocladium, biasanya pabrik kompos sudah menambahkannya kedalam kompos, jika belum kita bisa menambahkannya sendiri.
3. Ketika awal pembentukan bedengan (setengah jadi) tabur kapur dolomit secukupnya secara merata, manfaatnya untuk menyediakan cadangan unsur kalsium dan magnesium sehingga sampai akhir panen nanti tanaman tidak kekurangan unsur2 tersebut. Selain itu kapur dolomit dapat menaikkan PH tanah dan mencegah serta menghambat perkembangan bakteri/jamur patogen. Selanjutnya Tutup sedikit bedengan dengan tanah lalu tabur pupuk kandang yang sudah difermentasi atau kompos yang sudah ditambah Thricoderma dan Gliocladium secara merata. Kemudian tabur pupuk dasar sesuai dengan kondisi tanah didaerah masing2 lalu tutup kembali dengan tanah dan paling atas tabur kembali dengan kapur dolomit secara merata, manfaatnya agar PH tanah tidak drop (asam) saat datang musim hujan dan mencegah masuknya bakteri/jamur patogen kedalam bedengan.
4. Tiga hari sebelum pindah tanam kocor lobang tanam dengan Silika + Thricoderma dan Gliocladium + Asam humat. Manfaatnya agar ketika pindah tanam bibit cabe tidak mengalami stres karena akar serabut yang luka, putus atau karena kurangnya unsur hara dan nutrisi dilubang tanam.
5. Pemupukan Susulan
A. Untuk 1000 batang tanaman (10 HST)
Pupuk NPK 16 (2 kg) + Pupuk ZA (1 kg). Aduk merata. Beri 1 tanaman sebanyak 3 gram (1/2 sendok makan)
B. Untuk 1000 batang tanaman (30 HST)
Pupuk NPK 16 (5 kg) + Pupuk TSP/SP36 (2 kg). Beri 1 tanaman sebanyak 7 gram (1 sendok makan)
C. Untuk 1000 batang tanaman (50 HST)
Pupuk NPK 16 (4 kg) + Pupuk SS Cap Tawon (3 kg)+ Pupuk KCL (3 kg) aduk merata. Beri 1 tanaman sebanyak 10 gram (1.5 sendok makan)
D. Untuk 1000 batang tanaman (70 HST dan seterusnya )
Pupuk NPK 16 (3 kg) + Pupuk SS Cap Tawon (3 kg)+ KCL (4 kg). Aduk merata, Beri 1 tanaman sebanyak 10 gram (1.5 sendok makan)
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
A. Insektisida
>Curacron/Astetrin/Toxedown (pilih salah satu saja)
Hama sasaran: Ulat Grayak, Ulat bor, Ulat buah, lalat buah, kumbang dan belalang
Takaran: 2 sdm untuk tanki semprot isi 16 liter
Aplikasi: 4 hari sekali
B. Akarisida
> Winder/Samite/ Pegasus / Demolish (Pilih salah satu saja)
Hama sasaran: Tungau, Thrips, Apids Kutu daun, Kutu kebul, kutu loncat
Takaran: 2 sdm untuk tanki semprot 16 liter
Aplikasi: 4 hari sekali
C. Fungisida
> Manteb (Mancozeb) + Daconil (Klorotalonil)
>Antracol (Propineb) + Daconil (Klorotalonil)
>Topsin M (Metil Tiofanat) + Daconil (Klorotalonil)
(Pilih salah satu saja)
Penyakit sasaran: Layu Fusarium, Pyhtoptora, Patek (Antraknosa sp), Rebah semai, Bercak Unggu, Embun Tepung dan Akar Gada
Takaran: Masing2 dua sdm untuk tanki semprot isi 16 liter
Aplikasi: 4 hari sekali
D. Cuaca Ekstrim
Gejala yang ditimbulkan: Daun kuning dan keriting, putik bunga dan buah rontok, Layu karena stres.
>Ambition /Atonik/Recovery / Hantu (ratu biogen).Pilih salah satu saja
Takaran: 30 ml untuk tanki semprot isi 16 liter
Aplikasi: Semprot 7 hari sekali (maksimal 4 kali aplikasi)
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita