Skip to main content

Teori Konspirasi Dalam Perdagangan Madu di Indonesia

​Salah kaprah dalam memahami madu. Pernahkah anda pendengar dan melihat tes seperti ini ?

1. MASUK KULKAS, jika membeku berarti tidak asli, padahal beku dan tidaknya tergantung intensitas gula alaminya yang terbentuk dari bunga,resin dan exraflora itu sendiri.

2. MENGUNAKAN SEMUT, jika di kerumuni berarti tidak asli, padahal semut adalah indikator organis (hama) dari lebah dan manusia.

3. BAKAR DG SENDOK, jika tidak berbuih maka tidak asli, padahal madu saat di bakar madunya sudah rusak dan 90% kandungan Madunya hilang.

4. PAKE TELUR , jika tidak matang berarti tidak asli, padahal asam madu jika bertemu dengan lemak telur maka kedua2nya akan mengental (menggumpal)

5. MENGUNAKAN SEGELAS AIR, jika mengkeruh berarti tidak asli, padahal itu hanya dapat di lakukan dengan madu yang kelembapan/kadar air ya rendah (madu yang kental)

6. MENGUNAKAN PIRING,Jika tidak berbentuk sarang berarti tidak asli, padahal itu karena adanya perlawanan sedimen air dengan kentalnya madu.

7. MENGUNAKAN TISU , jika tembus berarti tidak asli, padahal tisu/kain adalah untuk petani mengetahui kadar rasio air pada madu yang baru dipanen, bukan tes keaslian madu.


Ok 👌saya akan jelaskan, kenapa ada kondisi seperti itu dalam mengetes madu asli dan palsu di masyarakat.

Sebenarnya mengetes seperti itu TIDAKLAH DIBENARKAN, dan dapat menjadi dasar yang jelas dalam mengetes madu.

Karena Madu pada dasarnya tidak bisa DIKONSISTENKAN karena dia terbentuk dari alam itu sendiri dan sesuai dg fitrahnya madu tersebut memiliki beragam karakter sesuai kelembapan,musim,dan jenis bunganya.

Hal ini terjadi karena adanya :

"KONSPIRASI TEORI" yang di buat oleh penjual Madu Campuran dan madu pabrikan agar dapat MENGKONDISIKAN madu tersebut sesuai dengan SELERA KONSUMENNYA"

Nah disini kita dapat mengetahui bahwa :

"Hanya madu yang dapat di KONSISTENKAN yang bisa mengunakan cara pengetesan seperti ini."

Dengan adanya konsistensi itu, Penjual madu palsu dengan mudahnya membuat madu palsu sesuai dengan mengambil kesempatan paradigma negatif dan selera dari konsumen itu sendiri, dan mereka sudah memiliki pasarnya sendiri yaitu orang2 (konsumen) yang sudah menjadi pengikut dari pemahaman tersebut.

Inilah yang disebut dengan KONSPIRASI DALAM PENJUALAN MADU, seolah-olah teori itu benar, padahal itu sudah menjadi strategi penjual madu palsu dan pabrikan dalam mencari pelangganya

Menurut saya hal yang bodoh jika ada penjual madu asli mengikuti teori konspirasi ini apalagi mempercayai bahwa tes seperti itu adalah benar.

Saran saya, sudah semestinya penjual madu tidak mengunakan lagi teori konspirasi tersebut dan di gantikan TEORI EDUKASI yang bermanfaat untuk konsumen, agar konsumen paham bahwa madu terbentuk dari HUKUM ALAMNYA SENDIRI, bukan karena di bentuk dan di olah oleh manusia.


Salam sehat selalu untuk anda semua.


Hal paling mudah meyakinkan bahwa madu asli atau tidak adalah, bila penjual bersedia melayani panen madu bareng, atau anda ikut memanennya, karena saat ini sudah banyak pembudidaya lebah madu yang ramah lingkungan.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...

Pengertian | Arti Kompetensi, Kapabilitas, Akseptabilitas dan Elektabilitas

Seperti pemilu tahun lalu, menjelang pemilu 2014 ini sebagai orang awam kita akan sering dibingungkan dengan munculnya istilah bahasa asing oleh para elite politik. Entah itu bertujuan agar kedengaran lebih keren atau memang tak bahasa lain yang lebih pas untuk pemaknaannya. Kali ini saya, melalui Antar Berita ingin menyampaikan pengertian tersebut agar kita semua memahaminya. entah anda gunakan atau tidak, setidaknya itulah artinya dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya menurut saya, entah pula oleh ahli bahasa. Inilah arti/pengeritan kompetensi, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas : Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan atau skill. Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titi...