Skip to main content

Tata Kelola Pelabuhan di Tanjungpinang dan Bintan Akan Direformasi

AntarBerita.com, Bintan - Pelabuhan - pelabuhan di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan fungsi, jenis, frekuensi dan volume komoditas yang dilalulintaskan. Banyaknya birokrasi yang harus dilewati dapat menimbulkan lamanya waktu bongkar barang dari alat angkut, sehingga perlu dilakukan penataan ulang sistem pengelolaan pelabuhan, agar menjadi lebih sederhana, aman, nyaman, cepat, efektif dan efisien


Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dari Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK dan Kementerian Maritim dan Investasi, melakukan rapat koordinasi dan kunjungan lapangan di Propinsi Kepulauan Riau dalam agenda reformasi tata kelola pelabuhan. Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono, beserta Sub.Koor. Karantina Hewan, Purwanto dan Su.Koor. Karantina Tumbuhan, Ainal Ikram, menghadiri kegiatan rakor di Kantor UPP Kijang, Kantor UPP Tanjung Uban dan peninjauan lapangan di Pelabuhan Tersus PT BAI, Tersus di Tanjung Uban, Pelabuhan ASDP Tanjung Uban (04-05 September 2023).


Salah satu strategi untuk mempersingkat waktu bongkar barang, sebagai upaya mencegah terjadinya tindakan korupsi di pelabuhan adalah dengan melakukan pemeriksaan bersama. Harapannya setiap instansi yang ada di pelabuhan dapat melakukan pemeriksaan bersama sesuai tupoksinya masing-masing yang dapat dipantau dengan sebuah sistem.


"Kami siap mendukung dan melaksanakan reformasi tata kelola pelabuhan, sebagai strategi nasional pencegahan korupsi," ujar Aris, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang.


Karantina Pertanian telah melakukan pemilahan jenis media pembawa sesuai analisa resiko, apakah suatu komoditas masuk kategori low risk, medium risk atau high risk. Untuk komoditas low risk seperti hasil bahan asal hewan atau produk turunan tumbuhan yang telah diolah tentu dapat melalui pemeriksaan karantina dengan cepat.


"Sejauh ini, di Tanjungpinang untuk pelayanan karantina tidak ada kendala yang menimbulkan dwelling time. PNBP pun langsung setor ke kas negara dengan e-billing." pungkas Aris.


Rapat koordinasi dan peninjauan lapangan oleh tim Stranas PK dilaksanakan di KSOP Kijang, UPP Tanjung Uban yang diikuti oleh Sekda Bintan, Disperindag Bintan, Bea Cukai Tanjungpinang, Kantor Imigrasi Tanjungpinang, Karantina Pertanian Tanjungpinang, BKIPM, Kantor KesPel Tanjungpinang, DPW INSA, DPW ISAA, DPW APBMI, DPW ALFI/ILFA dan Pelindo Tanjungpinang.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Prabowo Ajak Rakyat Tanam Cabe Minimal 5 Pot di Rumah

 Cabe atau Cabai merupakan komoditas seksi yang kerap menimbulkan inflasi di beberapa daerah, harga cabe pun kerap melambung tinggi karena pasokan atau stok yang sedikit di musim-musim tertentu. Untuk, itu, Prabowo Subianto mengajak rakyat untuk menanam cabe minimal 5 pot atau polibag di setiap rumah, agar cabe tidak mahal harganya. Gambar dari Goodnews Indonesia Menurutnya, masih banyak tanaman sayur dan buah yang bisa ditanam disekitar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, agar tidak semuanya harus beli, misalnya tomat dan timun yang mudah ditanam. Ternyata, usulan untuk menanam cabe dan sayuran lainnya di setiap rumah tersebut, pertama kali disampaikan oleh Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai upaya mendukung program pemerintah menuju Swasembada pangan. "Tadi Menko Pangan katakan, kalau satu keluarga punya lima pot cabai, harga cabai tidak akan pernah mahal lagi. Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri, mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri," ...

Lagi, Karantina Sertifikasi 1160 ekor Kerapu Tujuan Singapura

Bintan - Petugas Karantina Kepulauan Riau (Kepri) di Satuan Pelayanan Kijang kembali melakukan sertifikasi ekspor kerapu hidup tujuan Singapura. Ikan kerapu yang diekspor dengan kapal laut tersebut memiliki nilai ekonomi Rp54 juta (23/04). Petugas Periksa Ikan Kerapu yang akan dimuat ke dalam kapal "Karantina mendukung hilirisasi produk perikanan melalui layanan sertifikasi yang mudah dan cepat, karena Karantina Kepri telah menerapkan SSMQC," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Melalui SSMQC, eksportir dapat mengajukan permohonan karantina bersamaan dengan permohonan ekspor barang ke Beacukai. SSMQC akan mengirimkan data dan pemberitahuan ke aplikasi BestTrust (Karantina) dan Ceisa (Beacukai). Sesuai permohonan yang masuk pada sistem karantina (BestTrust), ekspor kerapu kali ini adalah dari jenis kerapu Tiger 1000 ekor, kerapu sunu 160 ekor yang diangkut dengan KM  Hellen. Sebelum diterbitkan sertifikat kesehatan dari Karantina, petugas Karantina terlebih dahulu melakuk...