Perjalanan, sebuah kisah inspirasi tentang perjalanan di jalan raya yang memiliki kemiripan dengan perjalanan hidup.
Seperti biasa, setiap hari aku harus menempuh perjalanan darat menuju kantor dengan jarak sekitar 45 KM. Jalanan yang lumayan sepi, biasanya kutempuh dalam waktu 40 menit. Sepanjang jalan banyak hal bisa kutemui, ada pengguna jalan yang jalannya santai, ada yang ngebut, ada yang tertib lalu lintas, ada juga yang kadang-kadang melanggar aturan lalu lintas.
Perjalananku menuju kantor atau pulangnya, bisa menjadi gambaran perjalanan kehidupan. Setiap orang bisa menempuh jalan yang berbeda untuk meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat, ada yang menyukai jalan berlubang, terjal dan berlumpur, karena dia memiliki bekal kendaraan yang mumpuni untuk off the road. Namun akankah setiap perjalanan akan finish dengan kebahagiaan? Akankah setiap orang mencapai surga? Tentu saja hasil tersebut akan sesuai dengan cara berjalan yang ditempuh.
Ada masanya dalam perjalanan kita membutuhkan pertolongan orang lain, maka tetaplah melakukan kebaikan bagi pengguna jalan lain yang membutuhkan pertolongan, entah karena bocor ban atau kehabisan bahan bakar. Begitu pun dalam bertetangga dan berteman, kita harus saling tolong menolong.
Jalanan tidak selamanya lurus dan mulus, maka tetaplah waspada dan hati-hati. Jika ingin selamat, tetaplah fokus pada tujuan, tempuh jalan yang benar dan hati-hati. Saat menikung dan masa depan tidak nampak jelas, yakinlah dengan berjalan di jalan yang benar, tidak melanggar rambu dan marka, insya Allah selamat.
Berjalan di jalan raya kita akan bertemu lampu merah yang mengharuskan berhenti sejenak. Dalam kehidupan pun demikian, kita perlu merenung sejenak, untuk introspeksi diri agar tidak salah menempuh jalan dan tersesat.
Kecelakaan diawali dengan pelanggaran, maka hindarilah melanggar aturan, hukum dan norma yang berlaku, baik untuk selamat di jalan maupun selamat di perjalanan kehidupan.
Jangan menerobos lampu merah, hal ini mengajarkan kita tentang menghormati hak orang lain, sehingga tidak terjadi senggolan dan benturan.
Di jalan berliku jangan melanggar marka, beberapa langkah ke depan mungkin kita tidak tahu apa yang terjadi, maka tetaplah berada di lajur yang benar. Marka jalan merupakan simbol batasan atau norma dalam kehidupan, aturan dibuat agar terjadi ketertiban. Allah SWT telah menurunkan Alquran sebagai pedoman hidup dan Hadits Rasulullah sebagai tuntunan, barang siapa memegang teguh keduanya, insya Allah akan selamat dunia akhirat
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita