Tragedi kapal tambang di kali (sungai) Surabaya mengingatkanku 15 tahun silam ketika masih kuliah di ITPS daerah Ngagel Surabaya. Setiap hari aku hanya bisa mengamati bagaimana perahu yang pergerakannya ditarik dengan tambang itu makanya disebut perahu tambang, bahasa jawanya bisa disebut getek. Terbersit pun tidak pernah untuk menyebrangi sungai yang arusnya tampak tenang tersebut dengan perahu tersebut, hingga akhirnya terdengar tragedi kapal tenggelam di sungai tersebut hari ini.
Miris dan prihatin mendengar berita tersebut sejak pagi tadi, umumnya penumpang kapal tambang adalah pekerja yang tidak ingin terjebak macet dan harus memutar jauh di jembatan, sehingga mereka menggunakan alternatif jasa penyebrangan kapal tambang tersebut. Seandainya ada pengelolaan dengan baik, tentu hal ini tidaklah terjadi, apalagi bila dikelola untuk tujuan wisata.
![]() |
Foto SS |
Dikabarkan oleh Suara Surabaya, bahwa jumlah penumpang yang telah selamat termasuk penarik kapal tambang adalah 12 orang, 1 orang masih dalam pencarian dan ada 9 motor yang telah berhasil di naikkan. Para korban telah dibawa ke rumah sakit terdekat, motor dan penanggung jawab telah diperiksa di Polsek Karang Pilang.
Pemerintah sebaiknya segera turun tangan menangani hal ini, Sungai yang membelah Kota Surabaya ini merupakan sungai peninggalan kolonial Belanda, dimana waktu itu digunakan sebagai media transportasi. Memang ada rencana untuk penataan perairan sungai tersebut sebagai lokasi wisata, beberapa diantaranya telah diterapkan di sungai yang berdekatan dengan balai kota.
Untuk diketahui bahwa Sungai Surabaya ini adalah terusan dari Sungai Brantas (Kali Brantas), adapun lokasi kejadian kecelakaan kapal tambang tersebut adalah di sekitar Jl. Mastrip, Surabaya.
“sampai dengan detik ini, adik kami, rekan kami, saudara kami Mbak D (korban hilang) belum bisa dievakuasi dan belum diketemukan mohon doanya. Mohon doanya agar segera di evakuasi,” ujar Gogot, Kapolsek Karang pilang.
Pantauan di lokasi kejadian berbagai pihak telah turun tangan untuk melakukan pencarian, ada pun korban yang belum diketemukan berkemungkinan tidak bisa berenang, beberapa penumpang lain yang berhasil selamat pun mengaku tidak pandai berenang, mereka bisa selamat karena ada juga yang berpegangan tali tambang. Waktu kejadian yang begitu cepat membuat penumpang dan penarik kapal menjadi panik. BPBD, Tim SAR, PolAir dan anggota TNI terpantau turut serta dalam penyelamatan dan pencarian korban.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita