Skip to main content

108 Ton Jahe Berpenyakit Dimusnahkan, ini Respon Waka Komisi IV DPR RI

Jakarta - Melakukan impor komoditas pertanian harus memenuhi persyaratan teknis, kesehatan dan administrasi, bila komoditas pertanian di impor tidak memenuhi persyaratan kesehatan tentu akan membahayakan kesehatan, baik bagi tumbuhan maupun bagi manusia. Sebanyak 108 ton jahe berpenyakit dimusnahkan Karantina Pertanian Tanjung Priok (22/03). Dedi Mulyadi selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI merespon kegiatan pemusnahan jahe berpenyakit tersebut.

Dedi Mulyadi, Waka Komisi IV DPR RI

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memimpin pemushanan jahe impor asal Myanmar dan Vietnam yang tidak memenuhi persyaratan impor komoditas pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan di Tanjung Priok tersebut dihadiri Dedi Mulyadi dan Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil.

"Saya berharap semoga tidak ada lagi impor jahe, Ayo kita lakukan perbaikan, anggaran fokus pada produk, mari nanam jahe dengan masif dan komoditas pertanian kita yang sangat kaya," kata DediMulyadi, Waka Komisi IV DPR RI.

Di masa pandemi seperti sekarang ini, jahe di yakini memiliki manfaat yang sangat bagus bagi kesehatan tubuh, meningkatkan sistem imun, meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga konsumsi jahe di seluruh dunia juga mengalami peningkatan. Dengan kondisi seperti ini, tentu saja ini adalah peluang bagi kita semua, petani muda, petani indonesia untuk terus menanam dan meningkatkan produksi agar kebutuhan jahe di dalam negeri dapat tercukupi. 

Jangan biarkan lahan kosong terbengkalai, mainkan jemarimu, angkat cangkulmu, singsingkan lengan baju dan mulailah mengolah lahan, menanam komoditas pertanian yang bernilai tinggi, baik untuk kebutuhan sendiri maupun yang berorientasi ekspor. 

Sumber : Barantan RI

Comments

Post a Comment

Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Prabowo Ajak Rakyat Tanam Cabe Minimal 5 Pot di Rumah

 Cabe atau Cabai merupakan komoditas seksi yang kerap menimbulkan inflasi di beberapa daerah, harga cabe pun kerap melambung tinggi karena pasokan atau stok yang sedikit di musim-musim tertentu. Untuk, itu, Prabowo Subianto mengajak rakyat untuk menanam cabe minimal 5 pot atau polibag di setiap rumah, agar cabe tidak mahal harganya. Gambar dari Goodnews Indonesia Menurutnya, masih banyak tanaman sayur dan buah yang bisa ditanam disekitar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, agar tidak semuanya harus beli, misalnya tomat dan timun yang mudah ditanam. Ternyata, usulan untuk menanam cabe dan sayuran lainnya di setiap rumah tersebut, pertama kali disampaikan oleh Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai upaya mendukung program pemerintah menuju Swasembada pangan. "Tadi Menko Pangan katakan, kalau satu keluarga punya lima pot cabai, harga cabai tidak akan pernah mahal lagi. Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri, mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri," ...

Lagi, Karantina Sertifikasi 1160 ekor Kerapu Tujuan Singapura

Bintan - Petugas Karantina Kepulauan Riau (Kepri) di Satuan Pelayanan Kijang kembali melakukan sertifikasi ekspor kerapu hidup tujuan Singapura. Ikan kerapu yang diekspor dengan kapal laut tersebut memiliki nilai ekonomi Rp54 juta (23/04). Petugas Periksa Ikan Kerapu yang akan dimuat ke dalam kapal "Karantina mendukung hilirisasi produk perikanan melalui layanan sertifikasi yang mudah dan cepat, karena Karantina Kepri telah menerapkan SSMQC," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Melalui SSMQC, eksportir dapat mengajukan permohonan karantina bersamaan dengan permohonan ekspor barang ke Beacukai. SSMQC akan mengirimkan data dan pemberitahuan ke aplikasi BestTrust (Karantina) dan Ceisa (Beacukai). Sesuai permohonan yang masuk pada sistem karantina (BestTrust), ekspor kerapu kali ini adalah dari jenis kerapu Tiger 1000 ekor, kerapu sunu 160 ekor yang diangkut dengan KM  Hellen. Sebelum diterbitkan sertifikat kesehatan dari Karantina, petugas Karantina terlebih dahulu melakuk...