Skip to main content

Pengertian Politik Federalisme

Pengertian Politik Federalisme | Federalisme adalah sistem pemerintahan yang menyatukan negara-negara bagian dan setiap negara bagian memiliki otonomi khusus untuk menjalankan pemerintahannya sebagai negara. Tetapi, dalam federasi ada konstitusi federal yang menekankan pada pentingnya desentrasilisasi kekuatan dalam bentuk yang demokratis sebagai bentuk komunikasi langsung antara pemerintah dengan warga negaranya, yakni warga negara federal. (Oxford English Reference Dictionary, 2nd edn, 2001). 

Desentralisasi yang dimaksud adalah pemusatan kekuatan, dimana federasi sebagai pusat, tetapi kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki pusat ini dibagi-bagi atau dimiliki oleh negara-negara bagian yang kesemuanya itu diatur menurut konstitusi federal.

Sementara menurut Burgess, federalisme sulit untuk dikonseptualisasikan karena memiliki banyak pengertian. Federalisme merupakan pengendalian kekuatan terhadap federasi dalam 3 cara:

  1. Sebagai ideologi: federalisme meletakkan ide dasar bagi terbentuknya sebuah federasi. Menurut Daniel Elazar, pada federasi atau negara federal, terjadi kesepakatan secara sukarela antara individu dan kelompok untuk menjaga kepentingan, identitas, dan intergritas. Di samping itu, dirumuskan juga apa yang menjadi kepentingan dan tujuan yang sama yang berlaku bagi semua anggota. Hal ini dirumuskan menjadi ‘self-rule plus shared rule’.
  2. Sebagai filosofi: federalisme merupakan filosofi dari ide-ide dan prinsip yang merujuk bahwa federasi adalah cara terbaik dalam mengatur hubungan manusia, karena memuat dimensi moral seperti rasa toleransi, saling menghargai dan menguntungkan, persamaan dan persaudaraan.
  3. Sebagai fakta empiris: manusia itu kompleks, dengan segala keunikan, identitas yang berbeda-beda dalam berbagai asosiasi yang dibentuk secara sukarela/ voluntary. Didalamnya tetap ada keberagaman, kesatuan, dan bukan keseragaman (unity in diversity, not uniformity).
Menurut Burgess, ada 3 model federalisme:
  1. Westminster: ada suatu pemerintah yang menjadi perwakilan dan penanggung jawab. Yaitu seperti Canada, India, dan Australian yang menjadi bagian dari Kerajaan Inggris dan Commonwealth.
  2. Republik presidensial: seperti pada Amerika. 
  3. Hybrid atau percampuran antara kedua model di atas, seperti pada Jerman, Austria, dan Switzerland.
Negara Federal vs Negara Kesatuan

Sebagai fakta empiris, seperti yang dikemukakan oleh Preston King, federasi adalah kesepakatan institusional dengan tetap berpaku pada kedaulatan negara, negara bagian bekerja sama dan membentuk negara kesatuan. Masing-masing negara bagian memiliki otonomi khusus dan pemerintahan pusat yang bebas menjalankan pemerintahannya karena ada kedaulatan sebagai negara. Wewenang untuk membentuk undang-undang sendiri dalam negara bagian diatur sendiri selama masih dalam rangka dan batas-batas konstitusi federal. Jadi, keberagamaan tetap ada (unity but not uniformity). Contoh: Amerika Serikat, Malaysia, Rusia.

Dengan demikian, dapat dilihat perbedaan jelas antara negara federal dengan negara kesatuan seperti Republik Indonesia yang terdiri dari bukan negara bagian, melainkan provinsi saja. Dalam menjalankan pemerintahannya, otonomi yang dimiliki provinsi tidak dapat mengatur pemerintahan dengan cukup bebas karena provinsi tidak memiliki kedaulatan (atau dengan kata lain, kedaulatan itu hanya ada pada negara) sehingga pemerintah daerah tunduk dan patuh pada undang-undang yang dibuat pemerintah pusat.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...