Mangga avocado produksi perkebunan petani di Bangil, Jawa Timur, ternyata diminati pasar Singapura, hal ini ditandai dengan dilakukannya ekspor sebanyak 1000 Kg mangga alpukat ke negeri singa tersebut.
Sebanyak satu ton mangga varietas klonal 21 yang dikenal dengan rasa manis dan kulit tebal atau disebut dengan mangga alpokat senilai Rp 95 juta, diekspor ke Singapura (11/7).
PT. LM melaporkan mangga tersebut kepada petugas karantina tumbuhan di Bandara Juanda. Pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap 175 kardus buah mangga dengan membuka dan memeriksa kesehatan buah mangga dari infestasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
“Pada sampel buah mangga yang diperiksa, tidak ditemukan ada infestasi OPT maupun gejala serangannya pada buah mangga tersebut," ujar Sumanto selaku pejabat karantina.
Maria Magdalena yang menandatangani Phytosanitary Certificate (PC) menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan secara langsung, buah mangga dinyatakan sehat dan bebas organisme pengganggu tumbuhan sehingga diterbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan.
Tampilan mangga alpukat yang diekspor berkulit hijau, namun telah dipastikan oleh pemilik bahwa mangga tersebut telah tua dan siap matang, sehingga ketika tiba di tangan konsumen, mangga tersebut nanti sudah matang dan manis rasanya.
Ekspor mangga ini menandakan bahwa kualitas komoditas pertanian Indonesia semakin baik dengan diterimanya di pasar luar negeri.
sumber : Humas Barantan
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita