Bintan - Pejabat Karantina Pertanian Tanjungpinang bersama instansi terkait di Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, bersama-sama melakukan pengawasan dan pelayanan kedatangan penumpang KM Kelud yang baru melewati pelayaran dari Tanjung Priok, Jakarta. Ratusan penumpang yang turun sekitar subuh tersebut disambut dengan hangat oleh petugas pelabuhan, mulai dari KSOP, Kepolisian Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan, Petugas Pelni dan Karantina Pertanian Tanjungpinang Wilker Sri Bayintan Kijang (19/06).
Pengawasan dilakukan terhadap penumpang maupun kargo yang menyertai, pada pengawasan kali ini Pejabat Karantina Pertanian Tanjungpinang tidak menemukan adanya media pembawa HPHK/OPTK yang dilalulintaskan. Terkait belum usainya wabah penyakit mulut dan kuku di sebagian Indonesia, serta status bebasnya Kepulauan Riau dari Rabies, tentu hal ini menjadi perhatian khusus bagi petugas yang melakukan pengawasan di tempat pemasukan.
"ada 182 penumpang yang turun dari alat angkut (Kapal-red) pagi ini dari Jakarta, namun tidak ada yang membawa komoditas pertanian atau MP HPHK/OPTK," ujar Faurizki Fitra, Pejabat Karantina Pertanian di Wilker Sri Bayintan Kijang.
Kewaspadaan terus ditingkatkan oleh petugas terhadap terjadinya penyeludupan di tempat pemasukan/pengeluaran. Sesuai amanah UU 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan, bahwa setiap lalu lintas media pembawa HPHK, HPIK, OPTK wajib disertai dengan sertifikat kesehatan, dan dilaporkan kepada pejabat karantina.
"pengawasan bersama instansi terkait seperti ini, merupakan salah satu tindakan preventif terjadinya pelanggaraan perkarantinaan, apalagi ini masa-masa menjelang Iduladha," pungkas Faurizki.
Pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK adalah tanggung jawab bersama, sehinga pengawasaan terpadu layak untuk terus dilakukan.
#LaporKarantina
#KarantinaPertanianTanjungpinang
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar untuk Blog Antar Berita