Skip to main content

Demi Memperluas Layanan Kesehatan Jiwa, RSJKO EHD Audiensi dan Penandatanganan Kerjasama Dengan Dinkes Kota Batam

 Kepala Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Engku Haji Daud (RSJKO EHD), dr. Asep Guntur Sapari, melakukan koordinasi dan audiensi dengan Kepala Dinas Kesehatan  (Dinkes) Kota Batam, dr. Didi Kusmarjadi, SpOG. Pertemuan dalam rangka memperluas layanan kesehatan jiwa, antara dr Asep Guntur Sapari bersama jajarannya tersebut diterima oleh dokter Didi di Kantor Dinas Kesehatan Kota Batam (02/05).

dokter Asep dan dokter Didi menunjukkan dokumen kerjasama


"Dalam upaya meningkatkan kemitraan di berbagai daerah di Wilayah Kepri, termasuk Kota Batam, RSJKO EHD menggandeng Dinkes Kota Batam, dalam hal jaminan pembiayaan penerima bantuan biaya layanan kesehatan," ujar dokter Asep Guntur Sapari.

Dokter Asep dan Dokter Didi melakukan penandatanganan dokumen kesepakatan

Tampak dalam gambar, kedua pemimpin tersebut melakukan penandatanganan kesepakan kerja sama yang menjadi komitmen keduanya. Sebagaimana diketahui, sebelum menjabat sebagai Kepala Dinkes Batam, dokter Didi juga pernah menjabat sebagai Kepala RSUD EHD (sebelum ganti nama menjadi RSJKO EHD-red).

Lebih lanjut ia berharap kolaborasi antara antara RSJKO EHD dan Dinkes Kota Batam dapat terjalin dengan lebih baik, sehingga pelayanan terhadap ODGJ terutama masyarakat Batam dapat lebih maksimal.

dr. Asep juga menyampaikan bahwa RSJKO EHD memiliki program antar jemput bagi pasien ODGJ, hal ini dilakukan untuk mempermudah pasien maupun keluarga pasien, terkait masalah transportasi pengangkutan pasien. Kondisi geografis di Propinsi Kepulauan Riau yang didominasi oleh lautan merupakan tantangan tersendiri dalam memaksimalkan pelayanan, sehingga program ini diharapkan dapat membantu pasien yang membutuhkan. 

Untuk daerah Batam sendiri, RSJKO EHD sudah laksanakan tiga kali antar jemput pasien, yaitu pasien dari Yayasan Alfateh Kota Batam. 

"terjalinnya kemitraan dengan Dinas Kesehatan Kota Batam, diharapkan kegiatan antar jemput pasien ODGJ di Batam akan dapat perluas cakupannya." tutupnya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...

Pengertian | Arti Kompetensi, Kapabilitas, Akseptabilitas dan Elektabilitas

Seperti pemilu tahun lalu, menjelang pemilu 2014 ini sebagai orang awam kita akan sering dibingungkan dengan munculnya istilah bahasa asing oleh para elite politik. Entah itu bertujuan agar kedengaran lebih keren atau memang tak bahasa lain yang lebih pas untuk pemaknaannya. Kali ini saya, melalui Antar Berita ingin menyampaikan pengertian tersebut agar kita semua memahaminya. entah anda gunakan atau tidak, setidaknya itulah artinya dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya menurut saya, entah pula oleh ahli bahasa. Inilah arti/pengeritan kompetensi, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas : Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan atau skill. Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titi...