Skip to main content

Wisnu Wasisa: Kementan Bersama Satgas Pangan Jamin Stok Pangan Aman di Sulbar

Mamuju - Ketersediaan bahan pangan pokok di Sulawesi Barat dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama ramadan dan jelang lebaran idulfitri. 


Hal tersebut dipastikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) ketika menurunkan timnya yang berkolaborasi dengan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pangan Sulawesi Barat dan Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk melakukan monitoring ketersediaan bahan pangan pokok di Pasar Baru Mamuju, Kamis (13/4). 


"Bahan pangan pokok tersebut tersedia di pasar dan stoknya dipastikan mencukupi hingga lebaran bahkan awal Mei," ujar Wisnu Wasisa Putra, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Kementerian Pertanian. 


Lebih lanjut, Wisnu meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena selain stoknya ada, harga bahan pangan pokok juga relatif stabil meski ada beberapa yang mengalami sedikit kenaikan harga. 


"Ketersediaan dan stabilitas harga yang terjaga merupakan hasil kerja sama seluruh instansi terkait dan stakeholder yang telah mengawal distribusi bahan pangan pokok dari hulu hingga berada di tangan masyarakat," ujar Wisnu yang juga memimpin kegiatan monitoring 


Masih menurutnya, komoditas beras merupakan bahan pangan pokok yang cukup melimpah di Sulbar, bahkan mampu didistribusikan ke Kalimantan. Berdasarkan data sistem automasi Badan Karantina Pertanian (IQ-Fast), Pada tahun 2023, Karantina Pertanian Mamuju telah mensertifikasi 527 ton beras yang keluar dari Sulbar. 


Data tersebut selaras dengan data yang telah dihimpun Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat. Minggu pertama bulan april ketersediaan beras di Sulbar mencapai 20.877 ton, sedangkan ketersediaan untuk Mamuju sekitar 2.109 ton. 


"Dengan turun ke lapangan, kita dapat memastikan dan memvalidasi data dukung yang telah dihimpun Badan Karantina Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat," ujar Wisnu. 


Untuk diketahui, hasil monitoring ketersediaan bahan pangan pokok diperoleh harga beras yaitu Rp.11.000 - Rp.13.000 /kilogram, bawang merah Rp.28.000 - Rp. 35.000 /kilogram, bawang putih Rp.28.000 - Rp. 30.000 /kilogram, gula Rp. 14.000 - 15.000 /kilogram, minyak goreng kemasan Rp. 15.000 - Rp. 20.000 /liter, cabai rawit Rp. 30.000 - Rp. 35.000 /kilogram, cabai keriting Rp. 30.000 - Rp. 35.000 /kilogram, dan daging ayam Rp. 75.000 /3 kilogram, telur Rp. 50.000 /rak, dan ikan kisaran Rp. 35.000 - 50.000 /kilogram 


"Kami mewakili Kementerian Pertanian meminta seluruh jajaran yang bertugas di Sulbar untuk terus bersinergi dengan stakeholder dan memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa demi menjaga stabilitas ketahanan dan keamanan pangan," pesan Wisnu. 


Sementara itu, Agus Karyono selaku Kepala Karantina Pertanian Mamuju mengatakan bahwa pihaknya sebagai border di pelabuhan dan bandara senantiasa mendukung kelancaran lalulintas komoditas pertanian Sulbar dengan menjamin kesehatan dan keamanan komoditas terutama bahan pangan pokok. 


"Oleh karena itu, Karantina Pertanian Mamuju juga ikut tergabung ke dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, dalam hal ini bertanggungjawab untuk mengetahui dan mengawal ketersediaan pangan di Sulbar." ujar Agus. 


Giat ini dihadiri oleh Kepala Badan Intelijen Daerah Sulbar, Kepala Perwakilan BI Sulbar, Kepala BPS Sulbar, TNI/Polri dan Kepala Dinas terkait baik itu provinsi maupun kabupaten.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang

Pengertian | Arti Kompetensi, Kapabilitas, Akseptabilitas dan Elektabilitas

Seperti pemilu tahun lalu, menjelang pemilu 2014 ini sebagai orang awam kita akan sering dibingungkan dengan munculnya istilah bahasa asing oleh para elite politik. Entah itu bertujuan agar kedengaran lebih keren atau memang tak bahasa lain yang lebih pas untuk pemaknaannya. Kali ini saya, melalui Antar Berita ingin menyampaikan pengertian tersebut agar kita semua memahaminya. entah anda gunakan atau tidak, setidaknya itulah artinya dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya menurut saya, entah pula oleh ahli bahasa. Inilah arti/pengeritan kompetensi, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas : Kompetensi, artinya adalah Kemampuan, sebagai seorang individu atau calon pemimpin diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan atau skill. Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titi

Sejarah Sepeda Onthel HIMA

Pada masa kejayaannya Sepeda Onthel dengan brand HIMA begitu populer, seandainya hari ini masih ada, tentu saja akan menjadi barang antik. Karena sudah jadi barang antik, tentu harga sepeda onthel Hima juga fantastis.  Untuk memperluas dan mengabadikan nilai sejarah, kali ini admin akan berbagi berita tentang sejarah Sepeda Onthel HIMA yang ternyata pabriknya ada di Surabaya, hal ini berdasarkan tulisan sejarah sepeda Hima oleh Mahesa Jenar di laman FB-nya. Sejarah Pabrik Sepeda Merek " HIMA" pada Masa  Kolonial Belanda di Soerabaia. Sejarah munculnya sepeda pernah dipakai atau digunakan pada pasukan keamanan (politie) diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi guna menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 dan merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.  Nah setelah adanya penggunaan sepeda oleh polisi, ada beberapa kesatuan polisi bersepeda yang dibentuk. Kesatuan polis