Skip to main content

Sturman, Komisi IV DPR RI Aprisiasi Kinerja Karantina

Sturman, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengapresiasi kinerja Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang melakukan perlindungan pangan dan sumber daya alam, terutama di perbatasan di wilayah Kepulauan Riau. Hal ini diungkapkan Sturman saat berkunjung ke Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Kepulauan Riau. 


"Setelah saya ikut merasakan, menghayati, masuk lebih dalam dan melihat bagaimana kerja nyata terkait tugas pokok dan fungsi karantina ini sangat luar biasa. Pekerjaan yang tidak mudah, sangat mulia tentunya dan harus mendapatkan dukungan penuh atas kinerja yang sudah sangat baik ini. Dengan adanya karantina (Barantin), SDA (sumber daya alam) Indonesia benar-benar terjaga. Dan pada hari ini saya seperti bagian dari karantina," ujar Sturman saat kunjungannya di Batam, Selasa (15/4). 

Wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari 96% perairan tentu perlu adanya suatu penguatan internal dan eksternal, untuk keberhasilan menjaga Kepulauan Riau dari ancaman penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan.

"Berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura, Selat Malaka serta Cina Selatan sebagai pusat perdagangan dunia. Tentunya banyak ancaman di daerah perbatasan ini. Perlunya kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas sehingga terwujudnya keamanan dan swasembada pangan nasional," imbuhnya. 

Lebih lanjut Sturman juga mengomentari akan sistem layanan perkarantinaan yang saat ini sudah memberikan aksi nyata di seluruh unit pelaksana teknis. Memudahkan bagi masyarakat dalam hal layanan perkarantinaan. 

"Lembaga pemerintah ini sangat serius dalam bekerja. Sampai memikirkan bagaimana layanan karantina yang cepat, mudah, dapat diakses di mana saja. Semuanya sudah 'by system'," terang Sturman. 

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan kerja ke Batam dan pihaknya akan terus memperkuat sinergisitas dengan entitas yang ada di Kepulauan Riau. 

"Secara rutin kami melakukan koordinasi untuk berkolaborasi dengan BP Batam, CIQP (Customs, Immigration, Quarantine, Port), TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk turut serta bersama dalam menjaga keanekaragaman hayati di Kepri. menjadi tambahan kekuatan bagi kami untuk memastikan kesehatan pangan di Kepri ini sehat dan aman di konsumsi," kata Herwintarti. 

Diharapkan dengan hadirnya anggota Komisi IV DPR RI dapat semakin memperkuat tugas pokok dan fungsi karantina di perbatasan ('border'). Juga memberikan energi positif dalam layanan perkarantinaan kepada masyarakat.

Barantin memiliki tugas pokok dan fungsi yang sangat strategis di wilayah perbatasan, yang berada di jalur Selat Malaka dan Cina Selatan. Karantina Kepri menjadi garda terdepan dalam perlindungan SDA hayati Indonesia. Oleh karena itu, tentu perlu dukungan dari berbagai entitas, baik legislatif maupun pemangku kepentingan lainnya untuk kesejahteraan masyarakat dan kedaulatan pangan.

Kunjungan kerja ini dalam rangka silaturahmi dan menjaring aspirasi masyarakat terkait isu-isu di wilayah kerja untuk menjadi perhatian Komisi IV DPR RI.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...