Skip to main content

Cara Tepat Kendalikan Lalat Buah

Bintan - Bactrocera sp. atau lalat buah merupakan serangga yang menjadi hama penting untuk diperhatikan bagi dunia pertanian. Kerusakan akibat serangan hama lalat buah bisa mencapai 90% disetiap pertanaman. 



Lalat buah menyerang hampir seluruh jenis tanaman buah, sehingga pengendalian di lahan budidaya harus dilakukan secara terpadu. Bila pemusnahan tidak mungkin dilakukan maka pengendalian terpadu adalah solusinya.


Metode ini telah diterapkan di lokasi yang ditabami cabe dan ada tanaman jambu (Guava sp.).


1. Pemasangan Perangkap 

Penggunaan perangkap dengan zat feromon kerap sekali menimbulkan masalah bila tidak dilakukan secara berkelanjutan dan luas, resikonya adalah semakin banyaknya Lalat buah yang datang ke lokasi tersebut karena feromon.

(not recommended).


2. Usir dengan bahan berbau menyengat 

Lalat buah tidak menyukai sesuatu yang berbau menyengat, sehingga ini bisa jadi solusi untuk mengusir dari lahan pertanian.

Adapun yang bisa digunakan adalah melakukan pengasapan, penggunaan bahan kimia yang di spray, penggunaan kapur Barus.


"kapur Barus yang digantung disekitar tanaman cabe, dapat mengusir lalat buah 100%" ujar Chen, petani cabe di Bintan 


3. Putus Siklus Metamorfosis 

Lalat buah mengalami metamorfosa dalam siklus hidupnya, fase larva atau ulat adalah fase yang sangat merugikan. 


Untuk mencapai fase kepompong atau pupa, serangga ini akan mencapai tanah atau pasir, sehingga ini harus dilakukan pemutusan, jangan sampai jatuh ke tanah.


Putus Siklus Metamorfosis dengan cara mengumpulkan seluruh buah yang diserang lalat buah dengan gejala busuk yang ada Ulat didalamnya. Buah yang sudah dikumpulkan masukkan dalam wadah yang diberi air dan tertutup rapat, dengan demikian fase metamorfosis lalat buah akan terputus, karena larva lalat buah akan mati di dalam air.


Air rendaman sebaiknya diberi bahan dekomposer seperti EM4 atau M21, agar buah yang dikumpulkan dapat dijadikan Pupuk setelah terurai. Ingat! Wadah harus tertutup rapat.


Kombinasikan dua metode 2 dan 3 untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


Terbukti, buah jambu tersebut sudah aman dari serangan lalat buah setelah metode tersebut dilakukan secara terus-menerus.


Berikut ini adalah link video proses pemutusan metamorfosis lalat buah.


https://www.facebook.com/share/r/184ekZbzHm/

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...