Skip to main content

Karantina Fasilitasi Perdagangan Rajungan Senilai Rp5,76 M

Batam - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Kepulauan Riau menyertifikasi komoditas perikanan, berupa rajungan ke sejumlah daerah. Selama satu semester I tahun 2024, lalu lintas rajungan asal Tanjungpinang mencapai 30,9 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 5,76 miliar. 


Petugas sedang periksa rajungan


"Karantina Kepulauan Riau sangat mendukung berbagai upaya pengembangan budi daya rajungan maupun hilirisasi produknya. Selama semester I, Karantina Kepulauan Riau melalui Satuan Pelayanan  Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang telah menyertifikasi rajungan yang dilalulintaskan antar-area. Volumenya sebanyak 30,9 ton dengan nilainya mencapai Rp 5,76 miliar,” kata Kepala Karantina Kepulauan Riau Herwintarti dalam siaran pers di Batam, Senin (22/7).


Herwin, sapaan akrabnya menambahkan bahwa Karantina memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan keamanan produk rajungan, baik untuk kebutuhan pasar domestik maupun ekspor. Sebagai jaminan keberterimaan, karantina melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kesehatan, untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengganggu populasi rajungan.


“Karantina juga berperan dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan, dengan melakukan pemeriksaan terhadap cemaran mikrobiologis, residu dan kontaminan dalam produk rajungan. Sertifikat kesehatan yang diterbitkan karantina merupakan salah satu peran karantina dalam memfasilitasi perdagangan, baik antar-area maupun ekspor impor,” jelas Herwin.


Potensi Pasar Ekspor


Rajungan, Herwin menjelaskan, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Harga rajungan di pasaran relatif tinggi dibandingkan komoditas perikanan lainnya. Potensi pasar ekspor di antaranya negara-negara di Asia, Eropa, dan Amerika, sehingga mampu mendorong tumbuhnya industri pengolahan daging rajungan di Indonesia.


“Sesuai arahan Kepala Barantin Sahat M. Panggabean, Karantina memfasilitasi perdagangan sehingga produk pertanian dan perikanan dapat menembus pasar global. Hal demikian dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.


Satuan Pelayanan Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Karantina Kepulauan Riau mencatat frekuensi pengiriman rajungan sebanyak 309 kali. Produk rajungan tersebut dikirim ke berbagai daerah, mulai seperti Batam, Jakarta hingga ke Jawa Timur.


Rajungan merupakan salah satu komoditas perikanan laut dari Kepulauan Riau yang menawan bagi nelayan, konsumen, bahkan pengusaha. Karantina memiliki peran penting dalam lalu lintas pengiriman produk rajungan tersebut, mulai dari kesehatan hingga keamanan dan mutunya.


"Rajungan memiliki kandungan gizi yang baik, potensi ekonomi yang tinggi dan peran karantina sangat penting dalam menjaga kualitas, dan keamanan mutu rajungan. Oleh karenanya, jangan lupa untuk melaporkan ke petugas karantina sebelum melalulintaskannya," ujarnya.


Sebagai informasi, daging rajungan kaleng mengandung protein yang tinggi, sekitar 20-24% dari berat produk. Daging rajungan juga mengandung EPA dan DHA yang baik untuk perkembangan otak, menjaga kesehatan jantung, dan mata. 


Tidak hanya itu, daging rajungan juga mengandung vitamin B12, zinc, dan fosfor. Rajungan segar maupun kalengan relatif memiliki lemak yang rendah, yaitu 1-2%.


Sumber : Humas Barantin

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

18 Manfaat Madu Campur Jahe, dan Cengkeh

Madu merupakan anugerah dari Allah SWT Tuhan semesta alam yang dipersembahkan alam untuk kebaikan dan kesehatan serta manfaat untuk manusia. Madunya baik untuk kesehatan, lebahnya pun membantu penyerbukan tanaman, sehingga fungsi ini memang benar-benar sebuah anugerah dari Tuhan untuk keberlanjutan kehidupan. Sebagaimana diketahui, sejak zaman dahulu madu dikenal sebagai bahan alami untuk menjaga kesehatan dan stamina, oleh tabib dan para ahli kesehatan.  Madu Klanceng Asli Mengkonsumsi madu merupakan salah satu sunah rasullah untuk menjaga kesehatan. berikut ini adalah manfaat madu yang di mix atau dicampur dengan rempah-rempah asli indonesia, seperti Jahe dan Cengkeh. Manfaat Mencampur Madu, Cengkeh dan Jahe Meningkatkan Imunitas Membantu melawan virus dan bakteri secara alami, terutama saat musim dingin dan flu. Meningkatkan Pencernaan Jahe dan cengkeh merangsang air liur, empedu, dan cairan lambung untuk mendukung pencernaan yang lebih lancar. Mengatasi Batuk dan Pilek Aksi ant...

Sejarah Sepeda Onthel HIMA

Pada masa kejayaannya Sepeda Onthel dengan brand HIMA begitu populer, seandainya hari ini masih ada, tentu saja akan menjadi barang antik. Karena sudah jadi barang antik, tentu harga sepeda onthel Hima juga fantastis.  Untuk memperluas dan mengabadikan nilai sejarah, kali ini admin akan berbagi berita tentang sejarah Sepeda Onthel HIMA yang ternyata pabriknya ada di Surabaya, hal ini berdasarkan tulisan sejarah sepeda Hima oleh Mahesa Jenar di laman FB-nya. Sejarah Pabrik Sepeda Merek " HIMA" pada Masa  Kolonial Belanda di Soerabaia. Sejarah munculnya sepeda pernah dipakai atau digunakan pada pasukan keamanan (politie) diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan jaga yang diambil dari orang-orang pribumi guna menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 dan merekrut 78 orang pribumi untuk menjaga keamanan mereka.  Nah setelah adanya penggunaan sepeda oleh polisi, ada beberapa kesatuan polisi bersepeda yang dibentuk. Kesatuan p...