Skip to main content

25 Ekor Sapi Anambas Tiba di Tanjungpinang, Apa Yang Dilakukan Petugas?


Tanjungpinang - Permintaan daging segar jelang Idulfitri diprediksi bakal meningkat, hal ini sesuai dengan asumsi masyarakat yang mempercayai daging segar lebih lezat dibandingkan daging sapi beku, padahal sesuai pernyataan drh Berry Prima pada saat on air di RRI, bahwa daging beku pun telah dijamin keamanan dan kesehatannya. Untuk penuhi kebutuhan masyarakat tersebut, pedagang sapi di Tanjungpinang datangkan sapi dari Kab. Kepulauan Anambas (08/04).

Petugas melakukan pemeriksaan dan desinfeksi

25 ekor sapi jenis sapi bali dan sapi PO tiba di Pelabuhan Tanjung Unggat, Tanjungpinang, Sabtu pukul 13.00 WIB. Pejabat Karantina Pertanian Wilayah Kerja Sri Payung telah siaga untuk melakukan pemeriksaan terhadap kedatangan sapi tersebut.

Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik. Selain pemeriksaan, petugas juga melakukan desinfeksi terhadap sapi, kapal dan kendaraan penjemput. Menurut Dorisman, selaku dokter hewan yang bertugas, desinfeksi bertujuan mencegah penyebaran penyakit hewan yang mungkin terbawa vektornya.

Karantina melakukan pemeriksaan fisik sapi


"Tidak hanya penyakit mulut dan kuku yang kita cegah, masih ada penyakit hewan lain juga yang perlu diwaspadai, seperti LSD," ujarnya.

Vektor penyakit adalah serangga atau organisme hidup lain pembawa agen infeksius dari suatu individu terinfeksi ke individu rentan. Pada hewan ternak salah satu vektor penyakit yang harus diwaspadai adalah lalat dan serangga lainnya.

"sehingga kita melakukan desinfeksi terhadap media pembawa dan alat angkutnya," pungkas Doris.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan dinyatakan sehat, sapi-sapi diturunkan dari kapal, untuk dibawa ke kandang pemilik. Tiga hari ke depan, Pejabat Karantina dan Pejabat Otoriter veteriner akan melakukan monitoring dan pengawasan di kandang, untuk memastikan kesehatan sapi-sapi tersebut.

"Dengan datangnya sapi dari Anambas tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging segar di Tanjungpinang. Karantina bersama instansi terkait akan terus memberi pelayanan prima, demi kelancaran kebutuhan pangan disini," ujar Aris, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...