Skip to main content

Pengertian Shalat Berjamaah

Sholat Berjamaah adalah sholat yang dikerjakan minmal dua orang dimana satu diantara mereka berdiri atau berlaku sebagai imam sholat, Sedangkan yang lainnya berlaku sebagai Makmum. Sebagai Imam dia berdiri lebih maju ke depan daripada barisan makmum yang ada dibelakanganya dan tidak boleh ada makmum yang berdiri sejajar dengan imam.

Namun bila berjamaah hanya dua orang maka Makmum boleh berdiri disamping dengan posisi tidak persis dibelakang imam, melainkan dibelakangnya satu jangkah/langkah imam.

Dengan berjamaah menurut para Waliullah akan mendapatkan pahala yang lebih banyak 27x lipat dibandingkan dengan Sholat sendirian, oleh sebab itu Shalat Berjamaah sangat di anjurkan terutama dikerjakan di Mushala atau masjid.

Dalam berjamaah, seorang imam diwajibkan membaca niat sebagai imam, sedangkan sebagai makmum niatnya sudah pasti sebagai makmum. Contoh niat imam saat shalat magrib.

Usholi Fardhol Magribi tsalasta roka'atim mustaqbilal qiblati ada An Imamma Lillahi Ta'ala

Contoh niat makmum saat shalat magrib

Usholi Fardhol Magribi tsalatsa roka'atim mustaqbilal qiblati ada An Ma'muman lillahi Ta'ala.

Saat mengerjakan Shalat berjamaah sudah pasti shalat yang dikerjakan adalah Shalat yang sama, kemudian seorang makmum tidak boleh mendahului gerakan imam, selain itu Bacaan makmum juga tidak boleh lebih keras daripada imam, Bacaan imam hendaknya dibaca dengan lantang dan jelas, Sebaiknya seorang imam memiliki ilmu baca alquran yang baik yaitu fasih tajwidnya.

Apabila seorang makmum datang terlambat dalam shalat berjamaah, maka dia wajib mengganti setiap rakaat yang ketinggalan, karena membaca Surat Al Fatihah di setiap rakaat itu termasuk dalam rukun Shalat.

------------------------------------------------
Saudaraku, itulah pengertian dari Shalat Berjamaah dan sekilas seluk beluk Shalat berjamaah, semoga bermanfaat dan berguna untuk yang sedang belajar agama islam. Ingat Islam yang dibawa RasulAllah S.A.W merupakan agama yang memberi kebaikan untuk seluruh alam.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Inilah Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka. Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sang...

Pastikan Sehat dan Bebas PMK, Karantina Periksa Sapi Prabowo

Jelang Iduladha, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melakukan siaga pengawasan lalu lintas hewan kurban di pelabuhan tempat masuknya hewan kurban. Sebanyak 12 ekor sapi asal Lampung Tengah diperiksa dan didisinfeksi saat tiba di Pelabuhan Penyeberangan Roro (ASDP) Tanjung Uban pada Kamis (22/5). Petugas Karantina disinfeksi hewan kurban di Pelabuhan Roro Tanjung Uban "Jelang Iduladha seluruh kekuatan yang dimiliki Karantina Kepri, termasuk di Satuan Pelayanan (Satpel) Tanjung Uban siap siaga melakukan pengawasan dan pelayanan terhadap lalu lintas hewan kurban. Memberi jaminan kesehatan terhadap hewan kurban merupakan output yang diharapkan masyarakat," ujar Herwintarti, Kepala Karantina Kepri. Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan dokumen persyaratan dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas di lapangan, sapi tidak menunjukkan gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Hama Penyakit Hewan Kar...

Jenis, Golongan Media Pembawa OPTK dan Contohnya

Organisme Pengganggu Tumbuhan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, yang dimaksud dengan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) adalah semua OPT yang ditetapkan oleh Badan Karantina Indonesia untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya didalam wilayah Negara Republik Indonesia.  Thrips OPTK dibagi atas dua kategori yaitu : 1. OPTK A1, adalah OPTK yang belum ada di wilayah Negara Republik Indonesia 2. OPTK A2, adalah OPTK yang keberadaannya sudah ada di beberapa wilayah Negara Republik Indonesia, yang penyebarannya dicegah ke area lainnya di wilayah Negara Republik Indonesia ( Deptan,2002). OPTK Golongan I adalah OPTK yang tidak dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan. OPTK Golongan II adalah OPTK yang dapat dibebaskan dari media pembawa dengan cara perlakuan (Deptan, 2008). M...